Bahaya HIV/AIDS
Diantara dampak negatif dari kemudahan
komunikasi di antara anggota masyarakat secara global ke dalam negara kita
adalah muncul dan berkembangnya penyakit berbahaya antara lain HIV/AIDS.
Untuk pertama kalinya penderita AIDS diketahui pada tahun 1981 di Amerika
Serikat dan penyakit ini kemudian berkembang luas di benua Afrika dan negara
barat seperti Eropa dan Amerika Latin hingga Indonesia (1987). Dan pada tahun
1996 diketahui penderita HIV/AIDS di Indonesia sebanyak 438 orang.
Studi dari UNDP (United Nation Development Program) menyatakan bahwa biaya langsung dan tak langsung sampai meninggal menghabiskan dana sebesar 14 milyar. HIV/AIDS dan Permasalahannya 1. AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yang mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak system kekebalan tubuh manusia, dengan akibat turunnya/hilangnya daya tahan tubuhnya sehingga mudah terjangkit dan meninggal karena penyakit infeksi, kanker lainnya. Dan sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahnya atau obat untuk penyembuhannya. 2. Menurut perhitungan WHO (1992) tidak kurang dari 3 orang di seluruh dunia terkena infeksi virus AIDS setiap menitnya. Dan yang mengerikan adalah jumlah penderita 70% adalah kalangan pemuda, usia produktif. 3. Kelompok resiko tinggi terjangkitnya penyakit bahaya ini adalah homoseksual, heteroseksual, promiskuitas, penggunaan jarum suntik pecandu narkotik dan free sex serta orang-orang yang mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama (khususnya para remaja/generasi muda usia 13-25 tahun). 4. Pola dan gaya hidup barat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menyebabkan perubahan-perubahan nilai kehidupan yang cenderung mengabaikan nilai-nilai moral, etik, dan agama, termasuk nilai-nilai hubungan seksual antar individu. 5. Permasalahan lain yang berdampak sangat tinggi bagi penularan virus AIDS adalah remaja yang meninggalkan rumah/minggat menjadi anak jalanan, dan tuna susila yang melakukan seksual aktif dan pecandu narkoba secara bebas dan tidak terjaga kebersihan/kesehatannya. Apakah Yang Dimaksud AIDS? AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Celakanya, apabila virus HIV sudah masuk ke dalam tubuh seseorang, secara pelan-pelan merusak sistem kekebalan tubuhnya sehingga serangan penyakit lain, yang biasanya tidak berbahaya, akan dapat menyebabkan kematian. · AIDS adalah penyakit berbahaya yang mematikan. · Belum ada obat penyembuhnya dan vaksin pencegahnya. · AIDS dapat menyerang semua orang tanpa pandang bulu. · Masa inkubasinya lama antara 5 sampai 7 tahun. · Biasanya orang yang kemasukan virus HIV tidak diketahui oleh dirinya sendiri maupun orang lain, bahwa dirinya mengidap virus HIV, karena dia tampak sehat dan merasa dirinya sehat. Pandangan Salah Tentang HIV/AIDS Banyak orang telah mendengar tentang AIDS, namun tidak semuanya mempunyai pengetahuan yang sama dan benar tentang HIV/AIDS. Ini terlihat dari pandangan salah yang sering ditemui antara lain: * AIDS dianggap sebagai penyakit menular seksual biasa, seperti sipilis, kencing nanah, dan penyakit menular lainnya. * AIDS dianggap mudah dicegah, misalnya hanya dengan menjaga kebersihan badan pasangannya, dengan minum jamu, atau obat antibiotika sebelum melakukan hubungan seksua * AIDS dianggap sebagai kutukan Tuhan sehingga pengidap HIV dan penderita AIDS adalah orang yang terkutuk yang harus dikutuk. * AIDS dianggap hanya menyerang kota-kota besar yang sering dikunjungi oleh turis-turis dari mancanegara. Gejala-Gejala Penyakit AIDS (ARC=AIDS Related Complex) Untuk memastikan apakah seseorang kemasukan virus HIV, ia harus memeriksakan darahnya dengan tes khusus dan berkonsultasi dengan dokter. Jika dia positif mengidap AIDS, maka akan timbul gejala-gejala yang disebut degnan ARC (AIDS Relative Complex) Adapun gejala-gejala yang biasa nampak pada penderita AIDS adalah: 1. Lelah berkepanjangan 2. Sering demam (>38 °C) 3. Sesak nafas dan batuk berkepanjangan 4. Berat badan turun mencolok 5. Bercak merah kebiruan pada kulit/mulut 6. Diare lebih satu bulan tanpa sebab yang jelas 7. Bercak putih/luka dalam mulut Siapa yang Beresiko Tinggi Tertular HIV/AIDS? 1. Mereka yang melakukan hubungan seksual dengan orang yang terkena HIV/AIDS tanpa menggunakan pengaman kondom. 2. Orang yang berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan yang berisiko seperti pel*cur dan homoseksual. 3. Orang yang mendapat transfusi darah yang tercemar virus. 4. Penggunaan alat suntik secara bergantian tanpa melalui sterilisasi 5. Anak yang lahir dari ibu yang mengidap virus HIV. 6. Orang yang karena pekerjaannya sering berhubungan dengan dengan penderita HIV/AIDS seperti dokter, perawat, petugas transfusi darah, bidan, dan sebagainya, karena dikhawatirkan ada luka di tubuhnya. Hal tersebut akan menjadi pintu masuk virus HIV/AIDS. 7. · Para keluarga yang salah satu anggota keluarganya bepergian jauh dan lama seperti pelaut, sopir truk, dan pedagang keliling. 8. Para keluarga yang hubungan suami/istri sedang tidak akur atau retak. 9. Para keluarga yang memiliki remaja menjelang akil baligh dan yang mempunyai remaja putus sekolah yang perilakunya sehari-hari tidak terkontrol. Bagaimana Proses Penularan HIV/AIDS? Cairan tubuh penderita AIDS yang berperan dalam penularan adalah darah, sperma, cairan vagina, dan cairan tubuh lainnya yang tercemar HIV, misalnya air ludah. Cara penularan AIDS terutama melalui: 1. Hubungan seksual, baik dengan sejenis maupun berbeda jenis kelamin yang mengidap virus HIV. 2. Tukar menukar jarum suntik, akupunktur, tato, dan alat cukur yang tercemar virus HIV. 3. Transfusi darah yang tercemar virus HIV. 4. Dari ibu hamil yang kemasukan virus HIV kepada bayi yang dikandungnya. 5. Pertolongan persalinan yang tercemar virus HIV. AIDS tidak menular karena: 1. Berjabat tangan, bersentuhan dengan badan, pakaian, dan barang-barang penderita HIV/AIDS 2. Gigitan serangga atau nyamuk 3. Bercium pipi 4. Makanan dan minuman 5. Hidup serumah dengan penderita, asalkan tidak melakukan hubungan seksual. 6. Berenang bersama-sama dalam satu kolam renang 7. Penderita bersin dan batuk di dekat kita 8. Menggunakan WC yang sama dengan penderita HIV/AIDS 9. Satu kantor atau sekolah, dll. 10. Namun demikian tetap perlu diwaspadai apabila ada kulit kita yang terluka dapat menjadi pintu masuknya virus HIV. Bagaimana Mencegah Tertularnya HIV/AIDS? · Melakukan penyebarluasan informasi HIV/AIDS kepada teman, kelompok, dan keluarganya untuk mengurangi keresahan akibat berita yang salah dan menyesatkan. · Menghindari atau mencegah penyebaran HIV/AIDS pada diri sendiri, keluarga, dan kelompoknya dengan jalan antara lain: 1. Mempertebal iman dan taqwa agar tidak terjerumus ke dalam hubungan seksual pra nikah dan di luar nikah serta berganti-ganti pasangan. 2. Hindari alat tercemar * Alat kedokteran disteril (disucihamakan) dengan betul * Jarum suntik jangan bergantian dan tidak mengkonsumsi narkoba * Alat cukur jangan bergantian * Jarum tindik,tato,alat salon harus steril * Hati-hati bila kerokan 3. Penderita HIV/AIDS sadar untuk tidak menularkan penyakit pada orang lain 4. Hindarkan penyalahgunaan obat narkotika, alkoholisme dan segala bentuk pornografi yang dapat merangsang ke arah perbuatan seksual yang menyimpang. 5. Kalau suami istri sudah terinfeksi virus HIV, maka pakailah kondom dengan benar dalam melakukan hubungan seksual. 6. Melakukan tindakan pengamanan terhadap pencemaran virus HIV/AIDS melalui jarum suntik, transfusi darah, dan luka yang terbuka. 7. Bagi wanita pengidap virus HIV dianjurkan untuk tidak hamil. 8. Hindarkan pemakaian pisau cukur, gunting kuku, atau sikat gigi milik orang lain. Bagaimana Sikap Kita Terhadap Pengidap Virus HIV dan Penderita AIDS? · Berpikirlah positif dan tenang, serta hindarilah tingkah laku yang bisa menularkan virus HIV. · Perlakukan penderita AIDS secara manusiawi dan bijaksana serta jangan dikucilkan dari pergaulan. · Anjurkan penderita untuk selalu memeriksakan diri ke petugas kesehatan. · Bimbing ke jalan agama agar tetap percaya diri, dan yakinkan tobatnya diterima Tuhan dan tetap beramal baik hingga akhir hayatnya. · Ringankan penderitaan batin penderita AIDS. · Jika penderita AIDS meninggal dunia, diusahakan perawatan jenazahnya secara khusus. ne ane juga menyertakan picture jalan cerita seseorang terkena HIV/AIDS,, mohon jangan menganggap ini sebagai pornografi,, kerena |
Generasi Muda dan Bahaya HIV / AIDS
HIV/AIDS adalah momok bagi dunia kesehatan
di seluruh dunia. Selain belum adanya obat mujarab yang menyembuhkannya,
penyakit ini sangat ceoat menular khususnya kepada generasi muda. Di
Indonesi, jumlah pengidapp HIV/Aids terus meningkat, demikian pula dikabupaten
Malang. Problem inilah yang dibahasa dalam dalam talkshow Sekolah Demokrasi
pada 27 Desember 2007 di RRI Malang. Talkshow ini menghadirkan pembicara
tiga orang pembicara yakni, Yoga Ardianto (Pendamping penderita HIV/AIDS),
Pandriono (LSM YPP), dan Sutomo, (Placids Averroes).
Top of Form
Top of Form
SISWA bagian dari remaja yang harus diselamatkan.
Secara umum siswa memiliki emosi yang bergelora, meledak-ledak dan mudah
terkena godaan/rayuan oleh lingkungannya. Menyadari hal ini, pemahaman
pengetahuan, keluasan pandangan tentang sesuatu harus mendalam sehingga
benar-benar terhayati dalam hidupnya dan bila hal tersebut tidak baik siswa
dapat menghindarinya.
Pengenalan
aneka jenis penyakit, lebih-lebih yang bersinggungan dengan akibat kehidupan
pergaulan bebas pantas diberikan kepada remaja dan lebih khusus lagi pada
siswa-siswi di bangku sekolah. Salah satu penyakit berbahaya yang perlu
disosialisasikan pada siswa yakni AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
atau sindrom kurangnya daya tahan tubuh terhadap penyakit.
AIDS disebabkan oleh virus yang dikenal dengan nama HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV menyerang dan melemahkan sistem pertahanan badan manusia. Virus ini membutuhkan waktu untuk menyebabkan sondrom AIDS yang mematikan dan sangat berbahaya. Penyakit ini ditandai melemah atau menghilangnya sistem kekebalan tubuh yang tadinya dimiliki, karena sel darah putih dirusak oleh virus HIV.Virus ini dapat ditularkan dari seseorang ke orang lain melalui berbagai cara di antaranya, pertama, melalui hubungan seks penetratif tanpa menggunakan kondom sehingga memungkinkan tercampurnya sperma dengan cairan vagina atau tercampurnya sperma dengan darah karena hubungan seks lewat anus. Ada pula perilaku beresiko pada kelompok laki-laki yang menyukai sesama jenis.
Kedua,
pemakaian jarum suntik, semprot dan peralatan suntik lainnya tindik atau tatto.
Penggunaan jarum suntik yang sudah tercemar HIV dan dipakai bergantian tanpa
disterilkan terlebih dahulu. Hal ini biasanya terjadi di kalangan pengguna
narkotika suntikan. Meskipun demikian, pemakaian jarum suntik di dalam
penyuntikan obat, imunisasi, tatto, tindik yang telah terkena virus HIV juga
dapat menjadi media penularan.
Ketiga,
melalui air susu ibu (ASI).
Penularan
ini dimungkinkan dari seorang ibu hamil yang terjangkit HIV positif dan
melahirkan lewat vagina, kemudian menyusui bayinya dengan ASI. Kemungkinan
penularan dari ibu ke bayi ini berkisar hingga 30 persen, artinya setiap dari
10 kehamilan dari ibu HIV positif kemungkinan ada tiga bayi yang lahir dengan
HIV positif.
Keempat,
transfusi darah atau produk darah. Melalui transfusi darah/produk darah yang
sudah tercemar HIV kemudian ditransfusikan pada orang lain maka orang tersebut
akan tertular virus HIV tersebut. Terkait dengan hal ini maka transfusi darah,
khususnya pendonor darah harus benar-benar sehat dan terbebas dari virus yang
mematikan ini.
Senggolan
dengan penderita juga tidak akan menularkan virus yang sangat berbahaya ini.
Terkait dengan virus yang konon belum ada obat pembasminya ini, maka generasi
muda, apalagi itu para siswa dan siswi harus tahu tatacara pencegahannya.
Cara
pencegahan antara lain, gunakan jarum suntik yang steril dan baru apabila
melakukan pengobatan karena sakit. Bila telah nikah selalu menerapkan
kewaspadaan mengenai seks aman dan tidak berganti-ganti pasangan. Bila ibu
hamil dalam keadaan HIV positif sebaiknya diberitahu tentang semua resiko dan
kemungkinan yang akan terjadi pada bayinya sehingga keputusan untuk menyusui
bayi dengan ASI sendiri bisa dipertimbangkan.
Semua alat
yang menembus kulit dan darah termasuk pisau cukur jangan bergantian antara
satu orang dengan orang lain. Apalagi orang tersebut telah diketahui menderita
AIDS. Secara umum tanda-tanda utama yang terlihat pada seseorang yang yang
sudah sampai pada tahapan AIDS antara lain, berat badan menurun lebih dari 10
persen dalam waktu yang singkat, demam tinggi berkepanjangan (lebih dari satu
bulan), dan diare berkepanjangan pula. Gejala-gejala tambahan antara lain,
batuk berkepanjangan (lebih satu bulan), kelainan kulit dan iritasi serta
gatal-gatal, infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan, pembengkakan kelenjar
getah bening di seluruh tubuh, seperti di bawah telinga, leher, ketiak dan
lipatan paha.
Menyimak
akibat fatal bagi pengidap HIV/AIDS, maka seluruh komponen masyarakat
lebih-lebih generasi muda dan pelajar harus hati-hati dalam bergaul dan
berperilaku. Anak muda, khususnya siswa wajib mendapat pemahaman akan bahayanya
virus HIV ini. Pengetahuan yang mendalam serta tekad kuat untuk menghindari
cara-cara penularan di atas seorang siswa akan terbebas ancaman virus maut
tersebut.
Siswa-siswi
merupakan aset bangsa yang harus diselamatkan. Bila para siswa telah terkena
polusi virus ini, harapan masa depannya benar-benar pudar. Tatapan hari esoknya
akan suram dan penuh masalah. Dari dasar ini, maka peran guru dan lebih-lebih
orangtua siswa tidak ringan. Anak butuh kasih sayang dan perhatian. Pemenuhan
kebutuhan materi yang melimpah belum menjamin siswa atau remaja secara luas
akan terbebas dengan ancaman virus berbahaya tersebut.
Penanaman
iman agama dan contoh perbuatan mulia dari guru dan orangtua merupakan modal
yang paling mendasar bagi anak-anak bangsa. Bila generasi mudanya cerdas-cerdas
dan berperilaku mulia akan mencerminkan harapan cerah bagi bangsa ini di masa
depannya. Berawal dari lingkungan sekolah, para siswa memang wajib tahu dan
paham akan bahaya HIV/AIDS secara lengkap. Amin !
(rul)
IDS (
Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan suatu penyakit yang cara
kerjanya menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS disebabkan karena
virus yang bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus) masuk ke dalam tubuh
manusia. HIV dengan cepat akan melumpuhkan sistem kekebalan manusia. Setelah
sistem kekebalan tubuh lumpuh, seseorang penderita AIDS biasanya akan meninggal
karena suatu penyakit (disebut penyakit sekunder) yang biasanya akan dapat
dibasmi oleh tubuh seandainya sistem kekebalan itu masih baik.
AIDS adalah penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. Virus HIV yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.
AIDS adalah penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. Virus HIV yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang. Seseorang yang positif mengidap HIV, belum tentu mengidap AIDS. Banyak kasus di mana seseorang positif mengidap HIV, tetapi tidak menjadi sakit dalam jangka waktu yang lama. Namun, HIV yang ada pada tubuh seseorang akan terus merusak sistem imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh.
Dari survey
orang dalam 20 tahun terakhir terinfeksi lebih dari 60 juta Virus HIV. Dari
jumlah itu, 20 juta orang meninggal karena Acquired Immune Deficiency Syndrome
(AIDS). Tahun 2001, UNAIDS (United Nations Joint Program on HIV atau AIDS)
memperkirakan, jumlah Orang Hidup Dengan HIV atau AIDS (ODHA) 40 juta.
Kasus AIDS
pertama kali ditemukan di Amerika Serikat, pada 1981, tetapi kasus tersebut
hanya sedikit memberi informasi tentang sumber penyakit ini. Sekarang ada bukti
jelas bahwa AIDS disebabkan oleh virus yang dikenal dengan HIV.
HIV merupakan bagian dari kelompok virus yang dise but Lentivirus yang ditemukan pada primata nonmanusia. Secara kolektif, Lentivirus diketahui sebagai virus monyet yang dikenal dengan nama Simian Immunodeficiency Virus (SIV). HIV merupakan keturunan dari SIV. Jenis SIV tertentu mirip dengan dua tipe HIV, yakni HIV- 1 dan HIV-2, yang menyerang salah satu sel dari darah putih yaitu sel limfosit.
Di Indonesia, kasus AIDS pertama kali ditemukan pada tahun 1987. Seorang wisatawan berusia 44 tahun asal Belanda meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali. Kematian lelaki asing itu disebabkan AIDS.
Hingga akhir tahun 1987, ada enam orang yang didiagnosis HIV positif, dua di antara mereka mengidap AIDS. Sejak 1987 hingga Desember 2001, dari 671 pengidap AIDS, sebanyak 280 orang meninggal. HIV begitu cepat menyebar ke seluruh dunia. Ibarat fenomena gunung es di lautan, penderita HIV atau AIDS hanya terlihat sedikit di permukaan.
penularan HIV atau AIDS yang diketahui adalah melalui:
* Transfusi darah dari pengidap HIV.
* Berhubungan seks dengan pengidap HIV.
* Sebagian kecil (25-30%) ibu hamil pengidap HIV kepada janinnya.
* Alat suntik atau jarum suntik/alat tatoo/tindik yang dipakai bersama dengan penderita HIV atau AIDS; serta
* Air susu ibu pengidap AIDS kepada anak susuannya.
Tindakan untuk mencegah HIV atau AIDS
Cara mencegah masuknya suatu penyakit secara umum di antaranya dengan membiasakan hidup sehat, yaitu mengkonsumsi makanan sehat, berolah raga, dan melakukan pergaulan yang sehat. Beberapa tindakan untuk menghindari dari HIV atau AIDS antara lain:
* Hindarkan hubungan seksual diluar nikah dan usahakan hanya berhubungan dengan satu pasangan seksual.
* Pergunakan selalu kondom, terutama bagi kelompok perilaku resiko tinggi.
* Seorang ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata positif HIV sebaiknya jangan hamil, karena bisa memindahkan virusnya kepada janin yang dikandungnya. Akan bila berkeinginan hamil hendaknya selalu berkonsultasi dengan dokter.
* Orang-orang yang tergolong pada kelompok perilaku resiko tinggi hendaknya tidak menjadi donor darah.
* Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti; akupunktur, jarum tatto, jarum tindik, hendaknya hanya sekali pakai dan harus terjamin sterilitasnya.
* Jauhi narkoba, karena sudah terbukti bahwa penyebaran HIV atau AIDS di kalangan panasun (pengguna narkoba suntik) 3-5 kali lebih cepat dibanding perilaku risiko lainnya. Di Kampung Bali Jakarta 9 dari 10 penasun positif HIV.
HIV merupakan bagian dari kelompok virus yang dise but Lentivirus yang ditemukan pada primata nonmanusia. Secara kolektif, Lentivirus diketahui sebagai virus monyet yang dikenal dengan nama Simian Immunodeficiency Virus (SIV). HIV merupakan keturunan dari SIV. Jenis SIV tertentu mirip dengan dua tipe HIV, yakni HIV- 1 dan HIV-2, yang menyerang salah satu sel dari darah putih yaitu sel limfosit.
Di Indonesia, kasus AIDS pertama kali ditemukan pada tahun 1987. Seorang wisatawan berusia 44 tahun asal Belanda meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali. Kematian lelaki asing itu disebabkan AIDS.
Hingga akhir tahun 1987, ada enam orang yang didiagnosis HIV positif, dua di antara mereka mengidap AIDS. Sejak 1987 hingga Desember 2001, dari 671 pengidap AIDS, sebanyak 280 orang meninggal. HIV begitu cepat menyebar ke seluruh dunia. Ibarat fenomena gunung es di lautan, penderita HIV atau AIDS hanya terlihat sedikit di permukaan.
penularan HIV atau AIDS yang diketahui adalah melalui:
* Transfusi darah dari pengidap HIV.
* Berhubungan seks dengan pengidap HIV.
* Sebagian kecil (25-30%) ibu hamil pengidap HIV kepada janinnya.
* Alat suntik atau jarum suntik/alat tatoo/tindik yang dipakai bersama dengan penderita HIV atau AIDS; serta
* Air susu ibu pengidap AIDS kepada anak susuannya.
Tindakan untuk mencegah HIV atau AIDS
Cara mencegah masuknya suatu penyakit secara umum di antaranya dengan membiasakan hidup sehat, yaitu mengkonsumsi makanan sehat, berolah raga, dan melakukan pergaulan yang sehat. Beberapa tindakan untuk menghindari dari HIV atau AIDS antara lain:
* Hindarkan hubungan seksual diluar nikah dan usahakan hanya berhubungan dengan satu pasangan seksual.
* Pergunakan selalu kondom, terutama bagi kelompok perilaku resiko tinggi.
* Seorang ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata positif HIV sebaiknya jangan hamil, karena bisa memindahkan virusnya kepada janin yang dikandungnya. Akan bila berkeinginan hamil hendaknya selalu berkonsultasi dengan dokter.
* Orang-orang yang tergolong pada kelompok perilaku resiko tinggi hendaknya tidak menjadi donor darah.
* Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya seperti; akupunktur, jarum tatto, jarum tindik, hendaknya hanya sekali pakai dan harus terjamin sterilitasnya.
* Jauhi narkoba, karena sudah terbukti bahwa penyebaran HIV atau AIDS di kalangan panasun (pengguna narkoba suntik) 3-5 kali lebih cepat dibanding perilaku risiko lainnya. Di Kampung Bali Jakarta 9 dari 10 penasun positif HIV.
0 komentar:
Posting Komentar