MASALAH
KESEHATAN MASYRAKAT
TINGGINYA
PENYAKIT HIV (AIDS) DI KABUPATEN BANJARMANSIN
A.
KONSEP DASAR
1.
PENGERTIAN HIV (AIDS)
AIDS(Acquired
Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya
sistem kekebalan tubuh secara bertahap yang disebabkan oleh infeksi Human
Immunodeficieny Virus (HIV).
2.
CARA PENULARAN
Tiga cara
penularan HIV (AIDS) :
v Hubungan
seksual, baik secara vaginal, oral, maupun anal dengan seorang pengidap.
v Kontak langsung
dengan darah, produk darah atau jarum suntik.
v transmisi secara
vertikal dari ibu hamil pengidap HIV/AIDS kepada bayinya melalui plasenta.
3.
TANDA DAN GEJALA
Tanda-tanda umum yang terliaht pada seseorang yang
sudah sampai pada tahapan HIV/AIDS adalah :
Ø Berat badan
menuraun lebih dari 10% dalam waktu singkat
Ø Demam tinggi
berkepanjangan lebih dari 1 bulan
Ø Diare berkepanjangan
lebih dari 1 bulan
4.
CARA-CARA PENCEGAHAN
Upaya pencegahan
meliputi :
Pemberian penyuluhan kesehatan di sekolah maupun di
masyarakat.
Melakukan hubungan seks pada satu orang yang tidak
terkena HIV/AIDS.
Menyediakan tempat konseling dan testing HIV dimana
identitas penderita dirahasiakan dan penyediaan tempat pemeriksaan darah.
Setiap wanita hamil sebaiknya sejak awal kehamilan
disarankan untuk dilakukan tes HIV/AIDS sebagai standar perawatan kehamilan.
Sikap hati-hati dilakukan pada waktu pengamanan
pemakaian dan pembuangan jarum suntik.
B.
ANALISIS PENYAKIT HIV/AIDS BERDASARKAN ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN
A.
KOMPONEN LINGKUNGAN (MENURUT LEOPOLD)
1.
LINGKUNGAN BIOTIK
Lingkungn biotik adalah hubungan
antara manusia dengan mahluk hidup lainnya termasuk disini adalah hubungan
antara manusia dengan virus HIV/AIDS itu sendiri.HIV/AIDS sendiri menyerang
kekebalan tubuh manusia sehingga dapat menurunkan derajat kesehatan
manusia.sehingga memudahkan berbagai penyakit menyerang dan masuk kedalam tubuh
manusia yang dalam keadaan lemah.
2.
LINGKUNGAN SOSIAL
Lingkungan social adalah hubungan
manusia dengan manusia. Manusia memang memiliki peranan penting dalam
penyebaran HIV/AIDS itu sendiri. Sebagai contoh dalam hal ini adalah masukny
budaya barat ke indonesia yang dapat memberikan dampak yang tidak baik yaitu
maraknya pergaulan bebas yang terjadi saat ini yang dapat menimbulkan penularan
HIV/AIDS dari manusia yang satu kemanusia yang lain.
B.
KESEHATAN LINGKUNGAN
1.
Pengertian kesehatan lingkungan menurut Soekidjo
Notoatmojo 2003
Suatu keadaan
lingkungan yang optimum sehingga menimbulkan keadaan positif yang berpengaruh
terhadap status kesehatan yang optimum pula. Jadi yang dimaksud disini adalah
lingkungan di dalam masyarakat dimana sudah mengerti akan pentingnya kesehatan,
tentang bahaya virus HIV/AIDS, gejala dan cara pencegahannya, maka didalam
masyarakat tersebut pun akan tercipta pula masyarakat yang aman, sehat dan tentram jauh dari jangkauan penyakit
bukan hanya virus HIV/AIDS.
C.
ANALISIS PENYAKIT HIV/AIDS BERDASARKAN ASPEK
PERILAKU KESEHATAN
A.
DOMAIN PERILAKU (SOEKIDJO NOTOATMOJO)
1.
FAKTOR INTERNAL
Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri yang menyangkut tingkat kecerdasan dan emosi. Faktor
internal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan orang itu sendiri. Misalnya
saja ada individu yang terkena penyakit HIV/AIDS tetapi individu ini tidak tahu
bahwa dia sedang menderita penyakit HIV/AIDS,karena kurangnya pengetahuan yang
dia miliki tentang HIV/AIDS misalnya gejala atau tanda-tanda dari penyakit
HIV/AIDS itu sendiri. Sehingga penyakit ini tidak segera diatasi dan
mengakibatkan kesakitan yang berkelanjutan.
2.
FAKTOR EKSTERNAL
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar yang menyangkut
lingkungan fisik dan ekonomi. Faktor eksternal dikatakan berpengaruh terhadap penyakit
bukan hanya HIV/AIDS, karena apabila masyrakat memiliki ekonomi rendah atau
lemah maka masyarakat ini akan kesulitan dalam mendapatkan pengobatan meskipun
mereka memang tahu bahwa mereka menderita virus HIV/AIDS, tetapi terkendala
oleh faktor eksternal yaitu ekonomi.
B.
MACAM-MACAM TEORI PERILAKU
1.
TEORI NALURI (INSTMET THEORY)
Menurut F.Alfort
Perilaku manusia dipengaruhi oleh
bamyak hal termsuk orang-orang yang ada di sekitarnya atau lingkungan sekitar.
Jadi pengaruh orang atau lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap
perilaku seseorang. Perilaku-perilaku negative yang muncul misalnya
beraktivitas ditempat portitusi karena terpengaruh oleh teman atau lingkungan
yang semakin bebas yang mendorong kita untuk melakukan aktivitas didalamnya.
Sehingga besar kemungkinan terjangkit virus HIV/AIDS.
2.
TEORI INTENSIF (INCENTIVE THEORY)
Menurut Fitz Heider
Teori tentang sebab akibat perilaku
yang bsrasal dari dalam yaitu motivasi ataupun sikap. Jadi suatu perbuatan ini
dilakukan karena ada dorongan dari dalam. Sehingga besar kemungakinan disini adanya
motivasi atau dorongan dari dirinya sendiri dan sikap individu tersebut dalam
menyikapi sesuatu misalnya pergaulan bebas. Sebagai contoh melakukan pergaulan
bebas menurut dia itu tidak merugikan dirinya namun besar kemungkinan perilaku
tersebut akan berujung pada seks bebas yang memungkinkan tertular oleh virus
HIV/AIDS.
D.
ANALISIS PENYAKIT HIV/AIDS BERDASARKAN ASPEK
PELAYANAN KESEHATAN
A.
TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN (MENURUT LEAVEL AND CLARK)
1.
HEALTH PROMOTION (PROMOSI KESEHATAN)
Promosi kesehatan ini merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam tahap peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Penykit yang diderita oleh masyarakat juga dipengaruhi oleh
kurangnya atau tidak adanya promosi kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah
maupun dinas kesehatan setempat. Sehingga mengakibatkan masyarakat tidak
mengerti bahkan tidak tahu apa sebenarnya penyakit HIV/AIDS itu. Promosi
kesehatan bisa dilakukan misalnya dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat
mengenai HIV/AIDS dan juga bias dilakukan dengan penyebaran spanduk akan bahaya
HIV/AIDS.
2.
SPECIFIK PROTECTION (PERLINDUNGAN KHUSUS)
Disini perlindungan khusus yang
dimaksud adalah bagaimana masyrakat itu sendiri melakukan perlindungan untuk
dirinya sendiri terhadap serangan virus HIV/AIDS.perlindungan khusus disini
misalnya bias dilakukan dengan menggunakann alat pengaman seperti kontrasepsi
saat melakukan hubungan seks. Perlindungan khusus ini juga bias dilakukan
dengan melakukan imunisasi sejak dini, vaksin-vaksin yang dapat memberikan efek
peningkatan kekebalan tubuh.
B.
TUJUAN PELAYANAN KESEHATAN (MENURUT SOEKIDJO
NOTOATMOJO)
1.
PROMOTIF (MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN)
Promotif menyangkut peningkatan
gizi dan perbaikan sanitasi lingkungan. Maksudnya disini adalah pada peningkatan gizi disini khususnya untuk orang
yang terkena HIV/AIDS membutuhkan banyak gizi untuk meningkatkan system imun
tubuh atau kekebalan tubuh karena HIV/AIDS khususnya menyerang system kekebalan
tubuh. Perbaikan sanitasi lingkungan misalnya orang yang berada di lingkungan
pergaulan bebas kita modifikasi lingkungannya dengan menjauhkannya dari
lingkungan sebelumnya ,agar tidak semakin terjerumus dan berada di lingkungan
yang rentan dengan pengaruh virus HIV/AIDS.
2.
PREVENTIF (PENCEGAHAN)
Pencegahan disini maksudnya adalah
sesuatu yang dapat dilakukan masyarakat untuk membatasi diri dari terjangkit
virus HIV/AIDS. Pencegahan disini bias kita lakukan dengan menggunakan alat
pengaman atau kontrasepsi saat melakukan hubungan,pendidikan tentang HIV/AIDS,
penyuluhan tentang HIV/AIDS,dan pengobatan atau pencegahan penyakit sejak dini
dengan imunisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer,Arif.1999.Kapita Selekta
Kedokteran.Jakarta.Edisi Ke-Tiga,Cetakan Pertama.Jakarta : Media Aesculapius.
0 komentar:
Posting Komentar