PEMBAHASAN
1.
PENGERTIAN
PELAYANAN KESEHATAN
ü Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo
Secara umum
pelayanan kesehatan masyarakat adalah merupakan sub system pelayanan kesehatan
yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif
(peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.Meskipun demikian ,tidak
berarti bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan kuratif (pengobatan) dan rehabilitative
(pemulihan).
ü Menurut A. Aziz Alimul Hidayat
Sistem
pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam peningkatan derajat
kesehatan.Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai secara
efektif, efesian, dan tepat sasaran. Keberhasilan sistem pelayanan tergantung
dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantara perawat
dokter atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling menunjang.
Jadi, pelayanan kesehatan
adalah sub sistem pelayanan kesehatn yang tujuan utamanya adlah pelayanan
preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatn), kuratif (pengobatan),
dan rebilitative (pemulihan) dengan sasaran masyarakat serta merupakan bagian
penting dalam peningkatan derajat kesehatan.
2.
PENGERTIAN
SISTEM DAN BAGIAN-BAGIAN SUB SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Sistem adalah
gabungan dari elemen-elemen (subsistem) didalam suatu proses atau struktur dan
berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi.didalam suatu system terdapat
elemen-elemen atau bagian-bagian dimana didalamnya juga membentuk suatu proses
didalam suatu kesatuan,maka disebut sub system ( bagian dari sisitem).
Dalam teori sistem disebutkan
bahwa sistem itu terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari:
1.
Input
Merupakan subsistem yang akan memberikan
segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan,
maka masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana
kesehatan dan lain-lain.
2.
Proses
Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah
sebuah masukan untuk menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari sistem
tersebut, sebagaimana contoh dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang
dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
3.
Output
Hasil yang diperoleh dari sebuah proses,
dalam sistem pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang
berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal.
4.
Dampak
Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah
hasil dari sistem, yang terjadi relatif lama waktunya. Setelah hasil dicapai,
sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan
masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan
terjangkau oleh masyarakat.
5.
Umpan
balik
Merupakn
suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari
sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik dalam sistem pelayanan kesehatan dapat berupa
kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu
meningkat.
6.
Lingkungan
Lingkungan di sini adalah semua keadaan di
luar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam
sistem pelayanan kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan
geografis, atau situasi kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi
di luar pelayanan kesehatan.
3.
TUJUAN
PELAYANAN KESEHATAN
1.
Promotif
(memelihara dan meningkatkan kesehatan)
Hal ini diperlukan
misalnya dalam peningkatan gizi,perbaikan sanitasi lingkungan.
2.
Preventif
(pencegahan terhadap orang yang beresiko terhadap penyakit)
Terdiri dari :
-
preventif
primer
Terdiri
dari program pendidikan,seperti imunisasi,penyediaan nutrisi yang baik,dan
kesegaran fisik.
-
preventif
sekunder
Terdiri dair
pengobatan penyakit pada tahap dini untuk membatasi kecacatan dengan cara
menghindari akibat yang timbul dari perkembangan penyakit tersebut.
-
preventif
tersier
Pembuatan diagnosa
ditujukan untuk melaksanakan tindakan rehabilitasi,pembuatan diagnosa dan
pengobatan.
3.
Kuratif
(penyembuhan penyakit)
4.
Rehabilitasi
(pemulihan)
Usaha pemulihan
seseorang untuk mencapai fungsi normal atau mendekati normal setelah mengalami
sakit fisik atau mental,cedera atau penyalahgunaan.
4.
SYARAT
POKOK PELAYANAN KESEHATAN
1.
Tersedia
dan berkesinambungan
Pelayanan
kesehatan tersebut harus tersedia di masyarakat serta bersifat berkesinambungan
artinya semua pelayanan yang dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan.
2.
Dapat
diterima dan wajar
Artinya pelayanan
kesehatn tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat.
3.
Mudah
dicapai
Dipandang sudut
lokasi untuk dapat mewujudkan pekayanan kesehatan yang baik pengaturan
distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting.
4.
Mudah
dijangkau
Dari sudut biaya
untuk mewujudkan keadaan yang harus dapat di upayakan biaya pelayanan kesehatan
sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
5.
Bermutu
Menunjuk pada
tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan yang di satu
pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan di pihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standart yang telah
ditetapkan.
5.
TINGKAT
PELAYANAN KESEHATAN
Tingkat pelayanan kesehatan
merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat.
Melalui tingkat pelayanan kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar
manusia tentang kesehatan. Menurut Leavel dan Clark dalam memberikan pelayanan
kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan,
di antara tingkat pelayanan kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan adalah
sebagai berikut:
1.
Health
promotion (promosi kesehatan)
Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan
tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan.
2.
Specific
protection (perlindungan khusus)
Perlindungan
khusus ini dilakukan dalam perlindungan masyarakat dari bahaya yang akan
menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap
penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang termasuk dalam tingkat
pelayanan kesehatan ini adalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk
perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatitis,
campak dan lain-lain.
3.
Early
diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera)
Tingkat pelayanan
kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya atau timbulnya gejala
dari suatu penyakit.
4.
Disability
limitation (pembatasan cacat)
Pembatasan cacat
ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak
kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan.
5.
Rehabilitation
(rehabilitasi)
Tingkat pelayanan
ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.
6.
LINGKUP
PELAYANAN KESEHATAN
Dalam
pelayanan kesehatan masyarakat mencakup pelayanan dokter, pelayanan keparawatan
dan perawatan kesehatan masyarakat.dokter merupakan sub sistem dari pelayanan
kesehatan.subsistem kesehatan tersebut miliki tujuan masing-masing dengan
meninggalkan tujuan dari pelayanan kesehatan.pelayanan kesehatan yang ada
sekarang ini dapat di selenggarakan oleh pihak pemerintah maupun swasta.
Dalam pelayanan kesehatan terdapat 3 bentuk yaitu :
1.
Primary
health care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)
Pelayanan
kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki
masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan
peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat
pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar.
Contoh: Puskesmas,
klinik, puskesmas keliling.
2.
Secondary
health care(pelayanan kesehatan tingkat kedua)
Bentuk pelayanan
kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan
di rumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan
utama.
Contoh: Rumah
Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D
3.
Tertiary
health service(pelayanan kesehatan tingkat ketiga)
Pelayanan
kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat
pelayanan ini apabila tidak lagi di butuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan
kedua.biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau
subspesialis dan sebagai rujukan utama.
Contoh: Rumah
Sakit tipe A dan Rumah Sakit tipe B.
7.
LEMBAGA
PELAYANAN KESEHATAN
Lembaga
pelayanan kesehatan merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada
masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan. Tempat pelayanan
kesehatan ini sangat bervariasi
berdasarkan tujuan pemberian pelayanan kesehatan. Tempat palayanan kesehatan
dapat berupa rawat jalan, institusi kesehatan, community based agency dan
hospice.
v Rawat jalan
Lembaga pelayanan
kesehatan ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan
diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang
dimungkinkan tidak terjadi rawat inap. Lembaga ini dapat dilaksanakan pada
klinik-klinik kesehatan, seperti klinik dokter spesialis, klinik perawatan
spesialis dan lain-lain.
v Institusi
Institusi
merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan
berbagai tingkat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, pusat rehabilitasi
dan lain-lain.
v Hospice
Lembaga ini
bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada klien yang sakit
terminal agar lebih tenang dan dapat melewati masa-masa terminalnya dengan
tenang. Lenbaga ini biasanya digunakan dalam home care.
v Community Based agency
Merupakan bagian
dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada keluarganya sebagai
pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawat keluarga dan lain-lain.
8.
JENIS
PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT
Batasan tentang pengertian rumah sakit:
1.
Rumah
sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis professional yang
terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan
kedokteran,asuhan keperawatan yang berkesinambungan,diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien. (American Hospital Associatioan,1974)
2.
Rumah
sakit adalah tempat dimana ornag sakit mencari dan menerima pelayanan
kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa
kedokteran,perawat dan berbagai tenaga profesi lainnya di selenggarakan.
(Wolper dan Pena,1987)
JENIS RUMAH SAKIT
a.
Menurut
pemilik
Disini rumah sakit
di bedakan menjadi dua macam yaitu rumah sakit pemerintah dan swasta.
b.
Menurut
filosofi yang dianut
Dibedakan menjadi
dua yaitu rumah sakit yang mencari keuntungan dan rumah sakit yang tidak
mencari keuntungan.
c.
Menurut
jenis pelayanan yang di selenggarakan
Dibedakan menjadi
dua yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus.
d.
Menurut
lokasi rumah sakit
Misalnya rumah
sakit pusat jika lokasinya di ibukota negara, rumah sakit provinsi jika
lokasinya di ibukota provinsi.
Rumah Sakit Di Indonesia
1.
Sumah
Sakit Pemerintah
v Pemerintah Pusat
a)
Departemen
Kesehatan
Beberapa rumah
sakit langsung dikelola oleh departemen kesehatan, misalnya Rumah Sakit Cipto
Mangunkusumo di Jakarta.
b). Departemen lainnya
Beberapa departemen lainnya
seperti departemen pertahanan dan keamanan, deparatemen pertambangan serta
departemen perhubungan juga mengelola rumah sakit sendiri.
v Pemerintah Daerah
Sesuai dengan UU pokok pemerintah daerah
No. 5 Tahun 1974, maka rumah sakit yang berada di daerah dikelola oleh
pemerintah daerah.
2.
Rumah
Sakit Swasta
Sesuai dengan UU kesehatan No. 23 Tahun 1992, beberapa rumah sakit yang ada
di Indonesia juga dikelola oleh pihak swasta.
Jika ditinjau dari kemampuan yang dimiliki rumah sakit di Indonesia di
bedakan atas lima macam, yaitu:
1.
Rumah
Sakit Kelas A
Adalah rumah sakit
yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan sub spesialis luas.
2.
Rumah
Sakit Kelas B
Adalah rumah sakit
yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis luas dan sub spesialis
terbatas.
3.
Rumah
Sakit Kelas C
Adalah rumah sakit
yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas.
4.
Rumah
Sakit Kelas D
Adalah rumah sakit
yang bersifat transisi (sementara) karena suatu saat akan ditingkatkan menjadi
rumah sakit kelas C.
5.
Rumah
Sakit Kelas E
Adalah Rumah sakit
khusus yang menyelenggarakan satu macam pelayanan
kedokteran saja.
PUSKESMAS
Puskesmas adalah suatu unit
pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangun kesehatan, pusat
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh
terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam
suatu wilayah tertentu.
Kegiatan puskesmas yaitu:
1.
Usaha
pelayanan rawat jalan
2.
Usaha
kesejahteraan ibu dan anak
3.
Usaha
keluarga berencana
4.
Usaha
kesehatan gigi
5.
Usaha
kesehatan gizi
6.
Usaha
kesehatan sekolah
7.
Usaha
kesehatan lingkungan
8.
Usaha
kesehatan jiwa
9.
Usaha
pendidikan kesehatan
10.
Usaha
perawatan kesehatan masyarakat
11.
Usaha
pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
12.
Usaha
kesehatan olah raga
13.
Usaha
kesehatan lanjut usia
14.
Usaha
kesehatan mata
15.
Usaha
kesehatan kerja
16.
Usaha
pencatatan dan pelaporan
17.
Usaha
laboratorium kesehatan masyarakat
Asas Pengelolaan Puskesmas:
à Asas pertanggung jawaban wilayah
Artinya puskesmas
harus bertanggungjawab atas semua masalah kesehatan yang terjadi di wilayah
kerjanya.
à Asas peran serta masyarakat
Artinya berupaya
melibatkan masyarakat dalam menyelenggarakan program kerja tersebut.
à Asas keterpaduan
Artinya berupaya
memadukan kagiatan tersebut bukan saja dengan program kesehatan lain tetapi
juga dengan program dari sektor lain.
à Asas rujukan
Artinya jika tidak
mampu menangani satu masalah kesehatan harus merujuknya ke sarana kesehatan
yang lebih mampu.
9.
FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN
1.
Ilmu
pengetahuan dan teknologi baru
Pelaksanaan sistem
pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi
baru,mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,maka akan diikuti
oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan
kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam
pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit dapat
digunakan alat seperti : laser,terapi perubahan gen dll.
2.
Pergeseran
nilai masyarakat
Berlangsungnya
sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada di
masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan,dimana dengan beragamnya
masyarakat,maka dapat menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang
berbeda.
3.
Aspek
legal dan etik
Dengan tingginya
kesadaran masyarakat terhadap pengguna atau pemanfaatan jasa pelayanan
kesehatan,maka akan semakin tinggi pula tuntuan hukum dan etik dalam pelayanan
kesehatan,sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus di tuntut untuk
memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan memperhatikan
nilai-nilai hukum dan etika yang ada di masyarakat.
4.
Ekonomi
Pelaksanaan
pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonami di masyarakat.semakin
tinggi ekonomi seseorang,pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah
dijangkau,demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang
rendah,maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam
jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal.
5.
Politik
Kebijakan
pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali dalam
sistem pemberian pelayanan kesehatan.kebijakan-kebijakan yang ada dapat
memberikan pola dalam sistem pelayanan.
10.
MASALAH
PELAYANAN KESEHATAN
Adapun masalah yang muncul dalam pelayanan kesehatan yaitu:
1.
Terkotak-kotaknya
pelayanan kesehatan
Dimana dampak
negatif yang ditimbulkan ialah menyulitkan masyarakat memperoleh pelayanan
kesehatan,yang apabila berkelanjutan pada gilirannya akan menyebabkan tidak
terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
2.
Berubahnya
sifat pelayanan kesehatan
Perubahan ini muncul
sebagai akibat telah terkotak-kotaknya pelayanan kesehatan,yang pengaruhnya
terutama ditemukan pada hubungan dokter pasien.sebagai akibat munculnya
spesialisasi dan subspesialisasi menyebabkan perhatian penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tidak dapat lagi diberikan secara menyeluruh.
Ketergantungan
yang kemudian muncul terhadap berbagai peralatan kedokteran yang canggih dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif yang merugikan yaitu:
1.
Makin
renggangnya hubungan antara dokter dengan pasien
Antara dokter
dengan pasien telah terdapat suatu pemisah yaitu berbagai peralatan kedokteran
yang digunakan tersebut.
2.
Makin
mahalnya biaya kesehatn
Keadaan yang
seperti ini tentu mudah diperkirakan akan menyulitkan masyarakat dalam
menjangkau pelayanan kesehatan.
11.
SISTEM RUJUKAN
Menurut SK
Menteri Kesehatan RI No.32 Tahun 1972 Sistem rujukan adalah suatu sistem
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab
timbal balik terhadap satu kasus masalah kesehatan secara vertikal dalam arti
dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara
horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.
Sistem kesehatan nasional
membedakannya menjadi dua macam yaitu:
1.
Rujukan
kesehatan
Upaya pelayanan
kesehatan dalam pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan.rujukan
ini dibedakan menjadi tiga yaitu:
a.
Rujukan
teknologi
b.
Rujukan
sarana
c.
Rujukan
operasional
2.
Rujukan
medik
Upaya pelayanan
kedokteran dalam penyembuhan-penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan.rujukan
medik terdiri dari penderita, pengetahuan, dan bahan labolaturium.
12.
PELAYANAN
KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Merupakan
bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar & rujukan
sehingga meningkatkan derajat kesehatan. Pada tingkat pelayanan dasar dilakukan
di lingkup puskesmas dengan pendekatan askep keluarga & komunitas yang
berorientasi pada tugas keluarga dalam kesehatan, diantaranya mengenal masalah
kesehatan secara dini, mengambil keputusan, menanggulangi keadaan darurat,
memberikan pelayanan dasar pada anggota keluarga yang sakit serta memodifikasi
lingkungan.
Pada lingkup
pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan askep pada ruang/lingkup
rujukannya, seperti: asuhan keperawatan anak, askep jiwa, askep medikal bedah,
askep maternitas, askep gawat darurat, dsb.
KESIMPULAN
1.
Pelayanan kesehatan adalah sub sistem
pelayanan kesehatn yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif
(pencegahan), promotif (peningkatan kesehatn), kuratif (pengobatan), dan
rebilitative (pemulihan) dengan sasaran masyarakat serta merupakan bagian
penting dalam peningkatan derajat kesehatan.
2.
Sistem
terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi.
Subsistem tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik, dan
lingkungan.
3.
Tujuan
Pelayanan Kesehatan yaitu promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan),
preventif (pencegahan terhadap orang yang beresiko terhadap penyakit), kuratif
(penyembuhan penyakit), rehabilitasi (pemulihan).
4.
Syarat
pokok pelayanan kesehatan antara lain yaitu tersedia dan berkesinambungan, dapat
diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau, bermutu
5.
Tingkat
pelayanan kesehatan meliputi health promotion (promosi kesehatan), specific
protection (perlindungan khusus), early diagnosis and prompt treatment
(diagnosis dini dan pengobatan segera), disability limitation (pembatasan
cacat),
rehabilitation
(rehabilitasi).
6.
Lingkup
sistem palayanan kesehatan antara lain primary health care (pelayanan kesehatan
tingkat pertama), secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat kedua)
7.
Lembaga
pelayanan kesehatan antara lain rawat jalan, institusi, hospice, community
based agency.
8.
Yang
termasuk jenis pelayanan kesehatan adalah rumah sakit dan puskesmas.
9.
Faktor
yang mempengaruhi pelayanan kesehatan antara lain ilmu pengetahuan dan
teknologi baru, pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi
serta politik.
10.
Masalah
yang muncul dalam pelayanan kesehatan yaitu terkotak-kotaknya pelayanan
kesehatan dan berubahnya sifat pelayanan kesehatan,sehingga akan muncul
ketergantunggan yang negatif yaitu makin renggangnya hubungan antara dokter
dengan pasien serta makin mahalnya biaya kesehatan.
11.
Sistem
rujukan meliputi sistem rujukan kesehatan dan sistem rujukan medik.
0 komentar:
Posting Komentar