PENYAKIT MATA
Ø Miopi
Miopi
yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya
terjadi pada pelajar.dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
Ø Hipermetropi
Hipermetropi
yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata.
Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.
Ø Presbiopi
Presbiopi
adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun
berjarak jauh.Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada
lansia.
Ø Kerabunan dan kebutaan
Buta
berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja
diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat
melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya
"membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille.
Ø Buta warna
Buta
warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan
warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna
biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir
pasti anaknya juga buta warna.
Ø Katarak
Katarak
adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan
Lensa Mata dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia).
Astigmatis
= ketidakaturan lengkung - lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya
tidak fokus pada satu titik retina(bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata
slinder/Operasi refrakti
Ø Mata Astigmatisma
Mata
astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan kecembungan kornea tidak rata,
sehingga sinar sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik. Untuk
membantu penderita astigmatisma dipakai kacamata silindris
Ø Hemeralopi (rabun senja)
Hemeralopi
adalah gangguan mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita rabun
senja tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari. Keadaan seperti
itu apabila dibiarkan berlanjut terus mengakibatkan kornea mata bisa rusak dan
dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, pemberian vitamin A yang cukup sangat
perlu dilakukan.
1. AblasioAkib at
adanya satu atau lebih robekan-robekan atau lubang-lubang di retina, dikenal
sebagai ablasio retina regmatogen (Rhegmatogenous Retinal Detachment).
2. Glaucom
Saluran
cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan membesar
dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata yang
akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan
mati.
3. Dakriosistis
Adanya blokade pada saluran yang mengalirkan air mata dari
kantong air mata ke hidung sehingga duktus (saluran) yang terhalang menjadi
terinfeksi.
KonjunsgtivitisBayi baru lahir bisa mendapatkan infeksi
gonokokus pada konjungtiva dari ibunya ketika melewati jalan lahir.11. Kanker
MataPenyebab terjadinya kanker mata adalah tidak adanya gen yang bersifat
menurunkan tumor. Pada umumnya, kanker mata diturunkan berdasarkan gen
keturunan.
PENYAKIT KULIT
Mengawali
Tahun 2011, penulis berkesempatan memenuhi salah satu permintaan dari beberapa
pembaca, yakni mengorganisir Artikel Penyakit Kulit dalam 1 halaman sebagai
pintu masuk ke artikel-artikel yang hendak dituju. Permintaan ini sejalan
dengan rating pencarian artikel penyakit kulit yang menempati posisi teratas
setiap pekan.Terima kasih kepada para pembaca yang telah memberikan saran agar
artikel penyakit kulit dibuatkan halaman posting khusus sebagai sitemap.
KODE ICD-10 : L28.1 : Prurigo Nodularis
Prurigo ( Prurigo von Hebra
), secara umum adalah penyakit kulit yang ditandai dengan gangguan kulit
berbentuk papula dan nodul (ukurannya bervarisai), berwarna kecoklatan hingga
kehitaman (hiperpigmentasi), kronis (berlangsung lebih 6 minggu) dan bersifat
kumat-kumatan (residif).
Penyakit ini tidak
berbahaya. Meski begitu, penderita Prurigo von Hebra merasa sangat risih, gak
nyaman, bahkan menjadi gak PD. Ini dapat dimaklumi karena pada kulit penderita
Prurigo von Hebra timbul bentol-bentol berwarna kehitaman dan menebal, terutama
di daerah anggota badan (ekstrimitas). Seringkali
Dipicu Faktor Psikis
KODE ICD-10 : L21 : Seborrhoeic
Dermatitis
Dermatitis
Seboroik ( Seborrhoeic Dermatitis, Seborrheic Dermatitis ) merupakan peradangan
permukaan kulit berbentuk lesi squamosa (bercak disertai semacam sisik),
bersifat kronis, yang sering terjadi di area kulit berambut dan area kulit yang
banyak mengandung kelenjar sebasea ( kelenjar minyak, lemak ), seperti kulit
kepala, wajah, tubuh bagian atas dan area pelipatan tubuh (ketiak,
selangkangan, pantat).
3. Pioderma
Kode ICD-10 : L08.0 dan ICD-9 : 686.0
Pioderma adalah terminologi umum untuk
penyakit-penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh kuman (bakteri), terutama Streptococcus
beta hemolyticus atau Staphylococcus aureus. Kalangan awam
menggunakan terminologi Koreng untuk manamakan infeksi kulit. Dalam
praktek sehari-hari Pioderma dengan berbagai bentuk dan jenisnya, masih kerap
dijumpai, terutama pada anak-anak. Hal ini dapat dimaklumi karena anak-anak
sering bersentuhan dengan benda-benda sekelilingnya yang boleh jadi sebagian
diantaranya terpapar kuman Streptococcus atau Staphylococcus.
Atau bisa jadi dikarenakan infeksi kuman oleh garukan akibat dari gigitan
serangga atau sebab lain yang menimbulkan rasa gatal.
4. Vitiligo
Vitiligo merupakan kelainan
kulit berbentuk bercak (makula) berwarna putih (hipopigmentasi)
dan berbatas tegas. Vitiligo adakalanya hanya satu bercak, bisa juga
beberapa bercak di area yang sama, misalnya area wajah, anggota badan. Kadang
dijumpai beberapa bercak di area yang berbeda dan adapula seseorang yang
menderita vitiligo dengan bercak menyeluruh di hampir sekujur tubuhnya. Masalah
utama vitiligo adalah masalah kosmetika, terlebih pada wanita.
KODE ICD-10 : L42 : Pityriasis rosea
Pityriasis
rosea adalah salah satu penyakit kulit yang digambarkan oleh Camille Melchior
Gilbert (tahun 1860) sebagai penyakit kulit papulosquamous ( Robert A Allen, MD ), yakni penyakit kulit
dengan tanda bercak bersisik halus, berbentuk oval dan berwarna kemerahan.
Sementara Richard Lichenstein,
MD, menyebutkan bahwa Pityriasis rosea sudah dikenal sejak lebih dari 2
abad yang lalu. Pityriasis rosea bersifat self limited atau sembuh sendiri
dalam 3-8 minggu.
KODE
ICD-10 : L22 : Diaper Rash
Ruam popok ( diaper
rash, diaper dermatitis, napkin dermatitis ) masih kerap kita jumpai dalam
keseharian, terutama pada bayi. Para orang tua sudah tidak asing lagi dengan
ruam popok, suatu gangguan kulit berupa bercak merah pada kulit di area
yang tertutup popok, yakni: pantat, perut bagian bawah, pelipatan paha, area
kemaluan dan dubur (anogenital). Ruam popok atau irritant diaper dermatitis
(IDD) merupakan bercak merah pada kulit yang tertutup popok karena iritasi oleh
pelbagai faktor.
Meski
ruam popok tidak bahaya, namun tak jarang membuat anak terganggu karena
rasa gatal, perih, risih dan kadang terasa sakit, sehingga anak menjadi gelisah
dan rewel.
KODE ICD-10 : A63.0 : Genital warts (
Condyloma acuminata )
Condyloma acuminata
(kondiloma akuminata, genital warts, kutil kelamin) atau lebih dikenal dengan
istilah penyakit Jengger Ayam, mungkin karena bentuknya yang mirip
Jengger Ayam pada condyloma yang luas, adalah kelainan kulit berbentuk kutil
dengan permukaan berlekuk-lekuk mirip jengger ayam, yang disebabkan oleh Human
Papilloma Virus (HPV) tipe tertentu. Jika pembaca pernah melihat kutil
(bahasa jawa: caplak, veruka), seperti itulah bentuk condyloma acuminata. Hanya
saja kutil tersebut letaknya di kelamin dan sekitarnya. Bahkan dapat menyebar
ke anus (condyloma anogenital). Gambar 1: silahkan klik untuk melihat gambar
condyloma acuminata di penis.
KODE
ICD-10 : A46.0 : Erysipelas
Pernahkah pembaca menjumpai
seseorang menderita penyakit kulit yang ditandai dengan kulit berbercak merah,
berbatas tegas, melepuh, kadang berair, adakalanya bernanah dan membentuk area
erosi cukup luas pada permukaan kulit ? Jika iya, maka tanda umum tersebut
merupakan gambaran dari Erysipelas.
Meski
sekarang sudah jarang, penyakit ini masih dapat dijumpai di praktek
sehari-hari, terutama pada anak-anak yang sebelumnya ditemukan adanya koreng
atau luka di sekitar timbulnya Erysipelas (Erisipelas). Ingat ! Tidak ada
pantangan makanan.
1.
KudisDisebabkan
oleh tungau (mite) Sarcoptes scabiei yang dicirikan dengan adanya keropeng,
kebotakan, dan kegatalan pada kulit.
2.
PanuKeringat
yang dibiarkan menempel pada kulit dalam waktu yang lama. Kotoran tersebut
lama-kelamaan menjadi jamur yang menyebabkan panu muncul.
3.
KadasSalah
satu infeksi jamur dermatofitosis (dermatophytosis) pada permukaan kulit yang
disebabkan oleh jamur dermatophyte.
4.
AlbinoAlbino
adalah kelainan genetik, bukan penyakit infeksi.
5.
Kanker
KulitBerhubungan dengan sinar matahari dalam waktu yang lama.
LIDAH
Lidah yang punya peran sangat penting dalam
bicara, pengunyahan penelanan dan juga pembersihan rongga mulut, dapat juga
mengalami kelainan-kelainan.
1.
Oral candidosis.
Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya lidah akan
tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
2.
Atropic glossitis.
Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat
baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling
sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada
penderita anemia.
3.
Geografic tongue.
Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun sedikit. Bagian
pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita
putih tebal.
4. Fissured
tongue. Lidah akan terlihat
pecah-pecah. Kadang garis hanya satu ditengah, kadang juga
bercabang-cabang.
5.
Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan
pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan
terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini
kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.
a.
Ageusia, Hiperguesia, Disguesia
Mulut yang sangat kering
b.
Candidiasis OralInfeksi jamur ragi dari genus
Candida pada membran berlendir mulut.
c.
Fissured Geografic Tongue
Kebanyakan disebabkan
karena faktor keturunan.
d.
Kanker Lidah
Merokok, terutama yg lebih
dari 2 pack perhari, resiko tersebut akan meningkat dengan penggunaan alcohol
6-12 oz sehari
HIDUNG
1. Anosmia, Disosmia, Hiposmia, Hipernosmia
Disebabkan
oleh gangguan saluran hidung, cedera kepala dan tumor sulkus olfaktorius (misalnya
meningioma, glioma frontal).
2.
Tumor HidungJNA (Juvenile nasopharyngeal
angiofibroma) berasal dari sex steroid-stimulated hamartomatous tissue yang
terletak di turbinate cartilage. Pengaruh hormonal yang dikemukakan ini dapat
menjelaskan mengapa beberapa JNA jarang terjadi (ber-involute) setelah masa
remaja (puberty).
3.
Salesma dan InfluenzaSalesma dan influenza
disebabkan oleh virus.
4.
SinusBisa disebabkan oleh virus, bakteri,
maupun alergi.
TELINGA
1. Tuli
Konduktif
PenyebabPenurunan fungsi pendengaran sensorineural
dikelompokkan lagi menjadi: Vertigo PenyebabPerubahan posisi kepala (biasanya
terjadi ketika penderita berbaring, bangun, berguling di atas tempat tidur atau
menoleh ke belakang)
2. Otitis
Media
Penyebab Peradangan dan penumpukan cairan didalam telinga
tengah. Jika ada cukup bakteri berkembang diarea ini, cairan dapat menjadi
terinfeksi.
3. Tonsillar
Celluitis
Penyebab nfeksi bakteri pada jaringan di sekitar amandel;
tonsillar abscess adalah penumpukan nanah di sekitar daerah amandel.Otitis ExternaPenyebabProses
peradangan dan infeksi pada EAC (External Auditori Canal)
0 komentar:
Posting Komentar