Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 05 Mei 2014

MAKALAH ANALISIS MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT



 MASALAH KESEHATAN MASYRAKAT
TINGGINYA PENYAKIT HIV (AIDS) DI KABUPATEN BANJARMANSIN
A.    KONSEP DASAR
1.      PENGERTIAN HIV (AIDS)
AIDS(Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh secara bertahap yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficieny Virus (HIV).
2.      CARA PENULARAN
Tiga cara penularan HIV (AIDS) :
v  Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral, maupun anal dengan seorang pengidap.
v  Kontak langsung dengan darah, produk darah atau jarum suntik.
v  transmisi secara vertikal dari ibu hamil pengidap HIV/AIDS kepada bayinya melalui plasenta.
3.      TANDA DAN GEJALA
Tanda-tanda umum yang terliaht pada seseorang yang sudah sampai pada tahapan HIV/AIDS adalah :
Ø  Berat badan menuraun lebih dari 10% dalam waktu singkat
Ø  Demam tinggi berkepanjangan lebih dari 1 bulan
Ø  Diare berkepanjangan lebih dari 1 bulan
4.      CARA-CARA PENCEGAHAN
Upaya pencegahan meliputi :
*      Pemberian penyuluhan kesehatan di sekolah maupun di masyarakat.
*      Melakukan hubungan seks pada satu orang yang tidak terkena HIV/AIDS.
*      Menyediakan tempat konseling dan testing HIV dimana identitas penderita dirahasiakan dan penyediaan tempat pemeriksaan darah.
*      Setiap wanita hamil sebaiknya sejak awal kehamilan disarankan untuk dilakukan tes  HIV/AIDS  sebagai standar perawatan kehamilan.
*      Sikap hati-hati dilakukan pada waktu pengamanan pemakaian dan pembuangan jarum suntik.
B.     ANALISIS PENYAKIT HIV/AIDS BERDASARKAN ASPEK  KESEHATAN LINGKUNGAN

A.    KOMPONEN LINGKUNGAN (MENURUT LEOPOLD)
1.      LINGKUNGAN BIOTIK
Lingkungn biotik adalah hubungan antara manusia dengan mahluk hidup lainnya termasuk disini adalah hubungan antara manusia dengan virus HIV/AIDS itu sendiri.HIV/AIDS sendiri menyerang kekebalan tubuh manusia sehingga dapat menurunkan derajat kesehatan manusia.sehingga memudahkan berbagai penyakit menyerang dan masuk kedalam tubuh manusia yang dalam keadaan lemah.

2.      LINGKUNGAN SOSIAL
Lingkungan social adalah hubungan manusia dengan manusia. Manusia memang memiliki peranan penting dalam penyebaran HIV/AIDS itu sendiri. Sebagai contoh dalam hal ini adalah masukny budaya barat ke indonesia yang dapat memberikan dampak yang tidak baik yaitu maraknya pergaulan bebas yang terjadi saat ini yang dapat menimbulkan penularan HIV/AIDS dari manusia yang satu kemanusia yang lain.

B.     KESEHATAN LINGKUNGAN
1.      Pengertian kesehatan lingkungan menurut Soekidjo Notoatmojo 2003
Suatu keadaan lingkungan yang optimum sehingga menimbulkan keadaan positif yang berpengaruh terhadap status kesehatan yang optimum pula. Jadi yang dimaksud disini adalah lingkungan di dalam masyarakat dimana sudah mengerti akan pentingnya kesehatan, tentang bahaya virus HIV/AIDS, gejala dan cara pencegahannya, maka didalam masyarakat tersebut pun akan tercipta pula masyarakat yang aman, sehat  dan tentram jauh dari jangkauan penyakit bukan hanya virus HIV/AIDS.


C.    ANALISIS PENYAKIT HIV/AIDS BERDASARKAN ASPEK PERILAKU KESEHATAN
A.    DOMAIN PERILAKU (SOEKIDJO  NOTOATMOJO)
1.      FAKTOR INTERNAL
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri yang menyangkut tingkat kecerdasan dan emosi. Faktor internal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan orang itu sendiri. Misalnya saja ada individu yang terkena penyakit HIV/AIDS tetapi individu ini tidak tahu bahwa dia sedang menderita penyakit HIV/AIDS,karena kurangnya pengetahuan yang dia miliki tentang HIV/AIDS misalnya gejala atau tanda-tanda dari penyakit HIV/AIDS itu sendiri. Sehingga penyakit ini tidak segera diatasi dan mengakibatkan kesakitan yang berkelanjutan.

2.      FAKTOR EKSTERNAL
Faktor eksternal adalah faktor  yang berasal dari luar yang menyangkut lingkungan fisik dan ekonomi. Faktor eksternal dikatakan berpengaruh terhadap penyakit bukan hanya HIV/AIDS, karena apabila masyrakat memiliki ekonomi rendah atau lemah maka masyarakat ini akan kesulitan dalam mendapatkan pengobatan meskipun mereka memang tahu bahwa mereka menderita virus HIV/AIDS, tetapi terkendala oleh faktor eksternal yaitu ekonomi.










B.     MACAM-MACAM TEORI PERILAKU
1.      TEORI NALURI (INSTMET THEORY)
Menurut F.Alfort
Perilaku manusia dipengaruhi oleh bamyak hal termsuk orang-orang yang ada di sekitarnya atau lingkungan sekitar. Jadi pengaruh orang atau lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Perilaku-perilaku negative yang muncul misalnya beraktivitas ditempat portitusi karena terpengaruh oleh teman atau lingkungan yang semakin bebas yang mendorong kita untuk melakukan aktivitas didalamnya. Sehingga besar kemungkinan terjangkit virus HIV/AIDS.

2.      TEORI INTENSIF (INCENTIVE THEORY)
Menurut Fitz Heider
Teori tentang sebab akibat perilaku yang bsrasal dari dalam yaitu motivasi ataupun sikap. Jadi suatu perbuatan ini dilakukan karena ada dorongan dari dalam. Sehingga besar kemungakinan disini adanya motivasi atau dorongan dari dirinya sendiri dan sikap individu tersebut dalam menyikapi sesuatu misalnya pergaulan bebas. Sebagai contoh melakukan pergaulan bebas menurut dia itu tidak merugikan dirinya namun besar kemungkinan perilaku tersebut akan berujung pada seks bebas yang memungkinkan tertular oleh virus HIV/AIDS.








D.    ANALISIS PENYAKIT HIV/AIDS BERDASARKAN ASPEK PELAYANAN KESEHATAN
A.    TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN (MENURUT LEAVEL AND  CLARK)
1.      HEALTH PROMOTION (PROMOSI KESEHATAN)
Promosi kesehatan ini merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam tahap peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Penykit yang diderita oleh masyarakat juga dipengaruhi oleh kurangnya atau tidak adanya promosi kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah maupun dinas kesehatan setempat. Sehingga mengakibatkan masyarakat tidak mengerti bahkan tidak tahu apa sebenarnya penyakit HIV/AIDS itu. Promosi kesehatan bisa dilakukan misalnya dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai HIV/AIDS dan juga bias dilakukan dengan penyebaran spanduk akan bahaya HIV/AIDS.

2.      SPECIFIK PROTECTION (PERLINDUNGAN KHUSUS)
Disini perlindungan khusus yang dimaksud adalah bagaimana masyrakat itu sendiri melakukan perlindungan untuk dirinya sendiri terhadap serangan virus HIV/AIDS.perlindungan khusus disini misalnya bias dilakukan dengan menggunakann alat pengaman seperti kontrasepsi saat melakukan hubungan seks. Perlindungan khusus ini juga bias dilakukan dengan melakukan imunisasi sejak dini, vaksin-vaksin yang dapat memberikan efek peningkatan kekebalan tubuh. 







B.     TUJUAN PELAYANAN KESEHATAN (MENURUT SOEKIDJO NOTOATMOJO)
1.      PROMOTIF (MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN)
Promotif menyangkut peningkatan gizi dan perbaikan sanitasi lingkungan. Maksudnya disini adalah pada  peningkatan gizi disini khususnya untuk orang yang terkena HIV/AIDS membutuhkan banyak gizi untuk meningkatkan system imun tubuh atau kekebalan tubuh karena HIV/AIDS khususnya menyerang system kekebalan tubuh. Perbaikan sanitasi lingkungan misalnya orang yang berada di lingkungan pergaulan bebas kita modifikasi lingkungannya dengan menjauhkannya dari lingkungan sebelumnya ,agar tidak semakin terjerumus dan berada di lingkungan yang rentan dengan pengaruh virus HIV/AIDS.

2.      PREVENTIF (PENCEGAHAN)
Pencegahan disini maksudnya adalah sesuatu yang dapat dilakukan masyarakat untuk membatasi diri dari terjangkit virus HIV/AIDS. Pencegahan disini bias kita lakukan dengan menggunakan alat pengaman atau kontrasepsi saat melakukan hubungan,pendidikan tentang HIV/AIDS, penyuluhan tentang HIV/AIDS,dan pengobatan atau pencegahan penyakit sejak dini dengan imunisasi.






DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer,Arif.1999.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta.Edisi Ke-Tiga,Cetakan Pertama.Jakarta : Media Aesculapius.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Disini