Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 05 Mei 2014

PROMOSI KESEHATAN KB (KELUARGA BERENCANA )




PROMOSI KESEHATAN
KB (KELUARGA BERENCANA)


                                                                               
2011
DAFTAR ISI

           HALAMAN JUDUL.........................................................................................   i
           KATA PENGANTAR.......................................................................................    ii
Isi makalah...................................................................................................   1
   A.PENDAHULUAN.......................................................................................   1
    B.TUJUAN PENULISAN................................................................................   2 
 ISI MATERI.....................................................................................................   3
     A.Pengertian KB..........................................................................................   3                                                          B.Tujuan program KB...................................................................................        5
                C.Sasaran program KB.................................................................................   6
      D.Ruang lingkup KB......................................................................................  7 
        E.Strategi program KB...................................................................................   8
           F.Dampak program KB..................................................................................... 9
     PENUTUP.......................................................................................................   12
          A.KESIMPULAN.............................................................................................  12
              DAFTAR PUSTAKA.                                                     
   






KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, taufik,serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat serta salam tak lupa kami ucapkan kepada Nabi besar Muhamad SAW yang telah membawa perubahan kepada manusia menuju arah yang lebih baik. Penulis menyadari  bahwa makalah yang kami sajikan tidak luput dari kesalahan,maka dari penulis minta maaf yang sebesar-besarnya.Mungkin di lain kesempatan penulis bisa memberikan yang lebih baik lagi.
Makalah ini saya susun untuk dikumpulkan. Untuk itu saya mohon ma’af apabila ada kesalahan,memang manusia itu pada kodratnya tidak luput dari salah dan dosa.untuk itu saya mohon ma’af yang sebesar-besarnya.
Untuk perhatiannya saya ucapkan banyak terima kasih.












Isi makalah
A.Pendahuluan
Meningkatkan masyarakat  untuk menggunakan KB merupakan salah satu indikator postif meningkatnya kesadaran hukum dalam masyarakat.
Sisi negatifnya adalah adanya banyak dari ibu-ibu yang dahulu tidak ikut dalam program KB,diadukkan bahkan dituntun atau diberi tahukan dalam acara penyuluhan dan dijelaskan dampak dari KB itu sendiri  apa,tetapi masih saja yang banyak ibu-ibu dahulu yang tidak ikut dalam program KB.
Secara psikologi hal ini patut dipahami mengingat berabad-abad tenaga kesehatan menikmatinya.
Masalahnya tidak setiap upaya dalam mengingatkan terhadap masyarakat bahwa KB itu seperti ini atau mengingatkannya dalam berbagai cara  yang pernah dilakukan juga masih banyak masyarakat yang belum atau entah disengaja masih banyak yang tidak ikut dalam program KB itu sendiri.

B.Tujuan penulisan.
-menjelaskan apa itu KB.
 -menjelaskan tujuan program KB.
-Menjelaskan sasaran program KB.
-Menjelaskan ruang lingkup KB.        
-Menjelaskan strategi program KB.
-Untuk mengetahui dampak dari program KB itu sendiri seperti apa.











A.    Pengertian KB :

KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997), maksud daripada ini adalah: "Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran."
Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah keluarga. Pembatasan bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya.
Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970'an.
Pengertian KB ada bebrapa hal sebagai berikut :
  • Upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992).
  • Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
  • WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk: Mendapatkan objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan dan menentukan jumlah anak dalam keluarga.
B.     Tujuan Program KB :                        
Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:
  1. Keluarga dengan anak ideal
  2. Keluarga sehat
  3. Keluarga berpendidikan
  4. Keluarga sejahtera
  5. Keluarga berketahanan
  6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
  7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)
C.     Sasaran Program KB
Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:
  1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun.
  2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.
  3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6 persen.
  4. Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.
  5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.
  6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.
  7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.
  8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif dalam usaha ekonomi produktif.
  9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan Program KB Nasional.
D. Ruang Lingkup KB
Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga berencana; Kesehatan reproduksi remaja; Ketahanan dan pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas; Keserasian kebijakan kependudukan; Pengelolaan SDM aparatur; Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan; Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara.
E. Strategi Program KB
Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:
  1. Strategi dasar
  2. Strategi operasional
Strategi dasar
Strategi operasional
F. Dampak Program KB
Program keluarga berencana memberikan dampak, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak; Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga; Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

 


Walaupun sudah dipakai selama lebih dari 50 tahun, keamanan dan efektivitas alat kontrasepsi terus dikaji. Sebuah studi teranyar menyebutkan kontrasepsi oral atau pil KB yang mengandung hormon drospirenone produksi Bayer diketahui meningkatkan risiko gangguan kesehatan berupa penyumbatan pembuluh darah vena di paru (tromboembolisme vena).  
Dua studi menunjukkan drospirenone, salah satu hormon yang dipakai dalam pil KB Yasmin, meningkatkan risiko tromboembolisme vena hingga tiga kali lipat dibandingkan pil KB yang menggunakan hormon sintetik levonorgestrel.
Dalam situs British Medical Association disebutkan berdasarkan data di Amerika Serikat, para peneliti menemukan pil KB yang mengandung drospirenone meningkatkan risiko trombosis vena non-fatal hingga dua kali lipat. Studi lain yang dilakukan berdasarkan data British General Practice Research Database menunjukkan risikonya meningkat sampai tiga kali lipat.
Tromboembolisme vena adalah darah beku yang menyumbat pembuluh vena di paru-paru. Gumpalan darah yang membeku dapat merusak dan memblokir sirkulasi darah dalam tubuh dan berakibat fatal.
Meski begitu para peneliti menyebutkan bahwa risiko penyumbatan pembuluh vena di paru ini bisa dikategorikan rendah. Misalnya saja di Amerika hanya ditemukan 30,8 kasus penyumbatan dari 100.000 wanita yang menggunakan pil KB drospirenone dibandingkan dengan 12,5 kasus dari kelompok kontrol.
Menanggapi hasil penemuan tersebut Bayer, raksasa farmasi yang memproduksi Yasmin, menuding metodologi yang dipakai dalam riset tersebut memiliki kekurangan.
"Kami sudah melakukan riset berskala besar dan ilmiah. Dalam opini kami, kedua penelitian baru itu tidak mengubah pendapat kami akan keamanan kontrasepsi oral produksi Bayer," kata juru bicara perusahaan. Ditambahkan oleh mereka, sebelum meluncurkan produk ke pasaran mereka sudah melakukan riset sedikitnya 10 tahun.
Penelitian mengenai efek samping hormon drospirenone ini sebenarnya sudah dilakukan sejak lama namun hasilnya sering tidak konsisten. Beberapa studi menunjukkan adanya peningkatan risiko penyumbatan pembuluh vena namun studi lain menyatakan hormon ini seaman dengan hormon generasi lama, levonorgestrel.
Pada bulan Maret 2010, Bayer menambahkan daftar efek samping dalam kemasannya pada produk pil Yasmin yang dipasarkan di Eropa dan menyatakan secara umum keamanan produknya tidak berubah.
Meski sempat turun 13 persen di banding tahun sebelumnya, namun di tahun 2010 Bayer meraup keuntungan 1,1 miliar euro dari penjualan pil berbasis drospirenone. Hal ini tetap menjadikan Bayer sebagai perusahaan farmasi kedua dengan angka penjualan terbesar di dunia.
Program KB (Keluarga Berencana) diyakini memiliki peran yang sangat besar terhadap upaya peningkatan kesejahteraan ke­­luar­ga, karena dengan program KB ma­­salah pendidikan dan kesehatan akan lebih terjamin.
Namun, sampai saat ini ternyata masih ada sebagian kecil masyarakat kita kurang memahami tentang KB.
Program KB yang dicetuskan pemerintah bertujuan untuk menciptakan keluarga se­­hat dan sejahtera, di mana dengan berj­­a­lannya program tersebut maka beberapa as­­pek terkait dengan penanggulangan penyakit me­­nular, pencegahan pernikahan dini dan hal-hal yang bersifat negatif lainnya dapat diantisipasi sejak awal dari sebuah keluarga.
Sebenarnya sudah sejak 2009, BKKBN dengan TNI melakukan kerja sama da­­lam upaya menuntaskan permasalahan kependudukan.
Kelembagaan TNI dan prajurit yang tersebar hingga ke seluruh pelosok Tanah Air tampaknya memiliki nilai strategis dalam ikut menyukseskan program KB, terutama untuk pelayaan khusus seperti melakukan pendataan calon akseptor dan pendistribusian kebutuhan alat kontrasepsi di daerah perbatasan atau kepulauan terpencil.
Mekanismenya tentu melalui berbagai armada pendukung seperti rumah sakit, alat transportasi baik di laut, udara maupun di darat yang dimiliki oleh TNI.
Sampai saat ini pemahaman tentang KB ternyata masih sering keliru, akibatnya prog­ram yang semestinya menjadi titik awal bangkitnya sebuah keluarga yang se­­hat dan sejahtera menjadi kurang berjalan.
Hal tersebut, tentunya menjadi tanggung jawab kita semua untuk turut serta mendukung program KB. Pemahaman yang keliru tentang KB harus segera diluruskan, agar tidak lagi menjadi kendala dalam penerap­annya.
BKKBN bekerjasama dengan TNI di beberapa daerah melalui bakti sosial TNI kini mulai nampak hasilnya. Beberapa akseptor baru telah terdata dengan jumlah yang cu­­kup signifikan.
Hal ini menunjukkan adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya program KB, sehingga program yang bertujuan menciptakan keluarga sehat sejahtera dapat terwujud.
Dua aspek penting dalam penerapan program KB terpadu yang dijalankan pihak TNI diharapkan bisa berjalan, yaitu berupa perwujudan kesejahteraan keluarga dengan memahami tata cara hidup sehat dan aspek pembimbingan yang akan mengarahkan masyarakat bisa memahami tentang KB dengan baik.
Referensi
Arjoso, S. Rencana Strategis BKKBN. Maret, 2005.
BKKBN, 1999. Kependudukan KB dan KIA. Bandung, Balai Litbang.
NRC-POGI, 1996. Buku Acuan Nasional Pelayanan Keluarga Berencana.
Makalah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia.
www. bkkbn.go.id


0 komentar:

Posting Komentar

Cari Disini