Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 05 Mei 2014

PELAYANAN KESEHATAN



PEMBAHASAN
1.    PENGERTIAN PELAYANAN KESEHATAN
ü  Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo
Secara umum pelayanan kesehatan masyarakat adalah merupakan sub system pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan sasaran masyarakat.Meskipun demikian ,tidak berarti bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan  kuratif (pengobatan) dan rehabilitative (pemulihan).
ü  Menurut A. Aziz Alimul Hidayat
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam peningkatan derajat kesehatan.Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai secara efektif, efesian, dan tepat sasaran. Keberhasilan sistem pelayanan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantara perawat dokter atau tim kesehatan lain yang satu dengan yang lain saling menunjang.
Jadi, pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatn yang tujuan utamanya adlah pelayanan preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatn), kuratif (pengobatan), dan rebilitative (pemulihan) dengan sasaran masyarakat serta merupakan bagian penting dalam peningkatan derajat kesehatan.

2.    PENGERTIAN SISTEM DAN BAGIAN-BAGIAN SUB SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen (subsistem) didalam suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi.didalam suatu system terdapat elemen-elemen atau bagian-bagian dimana didalamnya juga membentuk suatu proses didalam suatu kesatuan,maka disebut sub system ( bagian dari sisitem).



Dalam teori sistem disebutkan bahwa sistem itu terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Bagian tersebut terdiri dari:
1.    Input
Merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan, maka masukan dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-lain.
2.      Proses
Suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah sebuah masukan untuk menjadikan sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut, sebagaimana contoh dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.
3.      Output
Hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistem pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal.
4.      Dampak
Merupakan akibat yang dihasilkan sebuah hasil dari sistem, yang terjadi relatif lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5.      Umpan balik
Merupakn  suatu hasil yang sekaligus menjadikan masukan dan ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Umpan balik  dalam sistem pelayanan kesehatan dapat berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.


6.      Lingkungan
Lingkungan di sini adalah semua keadaan di luar sistem tetapi dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis, atau situasi kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi di luar pelayanan kesehatan.

3.    TUJUAN PELAYANAN  KESEHATAN
1.    Promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan)
Hal ini diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi,perbaikan sanitasi lingkungan.
2.    Preventif (pencegahan terhadap orang yang beresiko terhadap penyakit)
Terdiri dari :
-        preventif primer
     Terdiri dari program pendidikan,seperti imunisasi,penyediaan nutrisi yang baik,dan kesegaran fisik.
-        preventif sekunder
Terdiri dair pengobatan penyakit pada tahap dini untuk membatasi kecacatan dengan cara menghindari akibat yang timbul dari perkembangan penyakit tersebut.
-        preventif tersier
Pembuatan diagnosa ditujukan untuk melaksanakan tindakan rehabilitasi,pembuatan diagnosa dan pengobatan.
3.    Kuratif (penyembuhan penyakit)
4.    Rehabilitasi (pemulihan)
Usaha pemulihan seseorang untuk mencapai fungsi normal atau mendekati normal setelah mengalami sakit fisik atau mental,cedera atau penyalahgunaan.




4.    SYARAT POKOK PELAYANAN KESEHATAN
1.    Tersedia dan berkesinambungan
Pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia di masyarakat serta bersifat berkesinambungan artinya semua pelayanan yang dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan.
2.    Dapat diterima dan wajar
Artinya pelayanan kesehatn tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat.
3.    Mudah dicapai
Dipandang sudut lokasi untuk dapat mewujudkan pekayanan kesehatan yang baik pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting.
4.    Mudah dijangkau
Dari sudut biaya untuk mewujudkan keadaan yang harus dapat di upayakan biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
5.    Bermutu
Menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan yang di satu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan dan di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standart yang telah ditetapkan.

5.    TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN
Tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Melalui tingkat pelayanan kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar manusia tentang kesehatan. Menurut Leavel dan Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, di antara tingkat pelayanan kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut:
1.    Health promotion (promosi kesehatan)
Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan.

2.    Specific protection (perlindungan khusus)
Perlindungan khusus ini dilakukan dalam perlindungan masyarakat dari bahaya yang akan menyebabkan penurunan status kesehatan, atau bentuk perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu, ancaman kesehatan, yang termasuk dalam tingkat pelayanan kesehatan ini adalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatitis, campak dan lain-lain.
3.    Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera)
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk ke dalam tingkat dimulainya atau timbulnya gejala dari suatu penyakit.
4.    Disability limitation (pembatasan cacat)
Pembatasan cacat ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang ditimbulkan.
5.    Rehabilitation (rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.

6.    LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN
Dalam pelayanan kesehatan masyarakat mencakup pelayanan dokter, pelayanan keparawatan dan perawatan kesehatan masyarakat.dokter merupakan sub sistem dari pelayanan kesehatan.subsistem kesehatan tersebut miliki tujuan masing-masing dengan meninggalkan tujuan dari pelayanan kesehatan.pelayanan kesehatan yang ada sekarang ini dapat di selenggarakan oleh pihak pemerintah maupun swasta.
Dalam pelayanan kesehatan terdapat 3 bentuk yaitu :
1.    Primary health care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan dasar.
Contoh: Puskesmas, klinik, puskesmas keliling.
2.    Secondary health care(pelayanan kesehatan tingkat kedua)
Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama.
Contoh: Rumah Sakit tipe C dan Rumah Sakit tipe D
3.    Tertiary health service(pelayanan kesehatan tingkat ketiga)
Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi di butuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua.biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau subspesialis dan sebagai rujukan utama.
Contoh: Rumah Sakit tipe A dan Rumah Sakit tipe B.

7.    LEMBAGA PELAYANAN KESEHATAN
Lembaga pelayanan kesehatan merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan ini sangat  bervariasi berdasarkan tujuan pemberian pelayanan kesehatan. Tempat palayanan kesehatan dapat berupa rawat jalan, institusi kesehatan, community based agency dan hospice.
v Rawat jalan
Lembaga pelayanan kesehatan ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang dimungkinkan tidak terjadi rawat inap. Lembaga ini dapat dilaksanakan pada klinik-klinik kesehatan, seperti klinik dokter spesialis, klinik perawatan spesialis dan lain-lain.
v Institusi
Institusi merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya cukup dalam memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, pusat rehabilitasi dan lain-lain.
v Hospice
Lembaga ini bertujuan memberikan pelayanan kesehatan yang difokuskan pada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan dapat melewati masa-masa terminalnya dengan tenang. Lenbaga ini biasanya digunakan dalam home care.
v Community Based agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan pada keluarganya sebagai pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawat keluarga dan lain-lain.

8.    JENIS PELAYANAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT
Batasan tentang pengertian rumah sakit:
1.    Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,asuhan keperawatan yang berkesinambungan,diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. (American Hospital Associatioan,1974)
2.    Rumah sakit adalah tempat dimana ornag sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran,perawat dan berbagai tenaga profesi lainnya di selenggarakan. (Wolper dan Pena,1987)

JENIS RUMAH SAKIT
a.    Menurut pemilik
Disini rumah sakit di bedakan menjadi dua macam yaitu rumah sakit pemerintah dan swasta.
b.    Menurut filosofi yang dianut
Dibedakan menjadi dua yaitu rumah sakit yang mencari keuntungan dan rumah sakit yang tidak mencari keuntungan.
c.    Menurut jenis pelayanan yang di selenggarakan
Dibedakan menjadi dua yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus.
d.   Menurut lokasi rumah sakit
Misalnya rumah sakit pusat jika lokasinya di ibukota negara, rumah sakit provinsi jika lokasinya di ibukota provinsi.

Rumah Sakit Di Indonesia
1.    Sumah Sakit Pemerintah
v  Pemerintah Pusat
a)         Departemen Kesehatan
Beberapa rumah sakit langsung dikelola oleh departemen kesehatan, misalnya Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta.
b).   Departemen lainnya
       Beberapa departemen lainnya seperti departemen pertahanan dan keamanan, deparatemen pertambangan serta departemen perhubungan juga mengelola rumah sakit sendiri.
v  Pemerintah Daerah
Sesuai dengan UU pokok pemerintah daerah No. 5 Tahun 1974, maka rumah sakit yang berada di daerah dikelola oleh pemerintah daerah.
2.    Rumah Sakit Swasta
Sesuai dengan UU kesehatan No. 23 Tahun 1992, beberapa rumah sakit yang ada di Indonesia juga dikelola oleh pihak swasta.
Jika ditinjau dari kemampuan yang dimiliki rumah sakit di Indonesia di bedakan atas lima macam, yaitu:
1.    Rumah Sakit Kelas A
Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan sub spesialis luas.
2.    Rumah Sakit Kelas B
Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis luas dan sub spesialis terbatas.
3.    Rumah Sakit Kelas C
Adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas.
4.    Rumah Sakit Kelas D
Adalah rumah sakit yang bersifat transisi (sementara) karena suatu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C.

5.    Rumah Sakit Kelas E
Adalah Rumah sakit khusus yang menyelenggarakan satu macam pelayanan
kedokteran saja.

PUSKESMAS
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangun kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Kegiatan puskesmas yaitu:
1.         Usaha pelayanan rawat jalan
2.         Usaha kesejahteraan ibu dan anak
3.         Usaha keluarga berencana
4.         Usaha kesehatan gigi
5.         Usaha kesehatan gizi
6.         Usaha kesehatan sekolah
7.         Usaha kesehatan lingkungan
8.         Usaha kesehatan jiwa
9.         Usaha pendidikan kesehatan
10.     Usaha perawatan kesehatan masyarakat
11.     Usaha pemberantasan dan pencegahan penyakit menular
12.     Usaha kesehatan olah raga
13.     Usaha kesehatan lanjut usia
14.     Usaha kesehatan mata
15.     Usaha kesehatan kerja
16.     Usaha pencatatan dan pelaporan
17.     Usaha laboratorium kesehatan masyarakat


Asas Pengelolaan Puskesmas:
à  Asas pertanggung jawaban wilayah
Artinya puskesmas harus bertanggungjawab atas semua masalah kesehatan yang terjadi di wilayah kerjanya.
à  Asas peran serta masyarakat
Artinya berupaya melibatkan masyarakat dalam menyelenggarakan program kerja tersebut.
à  Asas keterpaduan
Artinya berupaya memadukan kagiatan tersebut bukan saja dengan program kesehatan lain tetapi juga dengan program dari sektor lain.
à  Asas rujukan
Artinya jika tidak mampu menangani satu masalah kesehatan harus merujuknya ke sarana kesehatan yang lebih mampu.

9.    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN KESEHATAN
1.    Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi baru,mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit dapat digunakan alat seperti : laser,terapi perubahan gen dll.
2.    Pergeseran nilai masyarakat
Berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada di masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan,dimana dengan beragamnya masyarakat,maka dapat menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda.
3.    Aspek legal dan etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap pengguna atau pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan,maka akan semakin tinggi pula tuntuan hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan,sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus di tuntut untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan memperhatikan nilai-nilai hukum dan etika yang ada di masyarakat.
4.    Ekonomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonami di masyarakat.semakin tinggi ekonomi seseorang,pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau,demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah,maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal.
5.    Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan.kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem pelayanan.

10.            MASALAH PELAYANAN KESEHATAN
Adapun masalah yang muncul dalam pelayanan kesehatan yaitu:
1.    Terkotak-kotaknya pelayanan kesehatan
Dimana dampak negatif yang ditimbulkan ialah menyulitkan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan,yang apabila berkelanjutan pada gilirannya akan menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
2.    Berubahnya sifat pelayanan kesehatan
Perubahan ini muncul sebagai akibat telah terkotak-kotaknya pelayanan kesehatan,yang pengaruhnya terutama ditemukan pada hubungan dokter pasien.sebagai akibat munculnya spesialisasi dan subspesialisasi menyebabkan perhatian penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak dapat lagi diberikan secara menyeluruh.

Ketergantungan yang kemudian muncul terhadap berbagai peralatan kedokteran yang canggih dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang merugikan yaitu:
1.    Makin renggangnya hubungan antara dokter dengan pasien
Antara dokter dengan pasien telah terdapat suatu pemisah yaitu berbagai peralatan kedokteran yang digunakan tersebut.
2.    Makin mahalnya biaya kesehatn
Keadaan yang seperti ini tentu mudah diperkirakan akan menyulitkan masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan.

11.             SISTEM RUJUKAN
Menurut SK Menteri Kesehatan RI No.32 Tahun 1972 Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus masalah kesehatan secara vertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam arti antar unit-unit yang setingkat kemampuannya.
Sistem kesehatan nasional membedakannya menjadi dua macam yaitu:
1.    Rujukan kesehatan
Upaya pelayanan kesehatan dalam pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan.rujukan ini dibedakan menjadi tiga yaitu:
a.    Rujukan teknologi
b.    Rujukan sarana
c.    Rujukan operasional
2.    Rujukan medik
Upaya pelayanan kedokteran dalam penyembuhan-penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan.rujukan medik terdiri dari penderita, pengetahuan, dan bahan labolaturium.



12.                  PELAYANAN KEPERAWATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
Merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan dasar & rujukan sehingga meningkatkan derajat kesehatan. Pada tingkat pelayanan dasar dilakukan di lingkup puskesmas dengan pendekatan askep keluarga & komunitas yang berorientasi pada tugas keluarga dalam kesehatan, diantaranya mengenal masalah kesehatan secara dini, mengambil keputusan, menanggulangi keadaan darurat, memberikan pelayanan dasar pada anggota keluarga yang sakit serta memodifikasi lingkungan.
Pada lingkup pelayanan rujukan, tugas perawat adalah memberikan askep pada ruang/lingkup rujukannya, seperti: asuhan keperawatan anak, askep jiwa, askep medikal bedah, askep maternitas, askep gawat darurat, dsb.




















KESIMPULAN

1.       Pelayanan kesehatan adalah sub sistem pelayanan kesehatn yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatn), kuratif (pengobatan), dan rebilitative (pemulihan) dengan sasaran masyarakat serta merupakan bagian penting dalam peningkatan derajat kesehatan.
2.      Sistem terbentuk dari subsistem yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Subsistem tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik, dan lingkungan.
3.      Tujuan Pelayanan Kesehatan yaitu promotif (memelihara dan meningkatkan kesehatan), preventif (pencegahan terhadap orang yang beresiko terhadap penyakit), kuratif (penyembuhan penyakit), rehabilitasi (pemulihan).
4.      Syarat pokok pelayanan kesehatan antara lain yaitu tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau, bermutu
5.      Tingkat pelayanan kesehatan meliputi health promotion (promosi kesehatan), specific protection (perlindungan khusus), early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera), disability limitation (pembatasan cacat),
rehabilitation (rehabilitasi).
6.      Lingkup sistem palayanan kesehatan antara lain primary health care (pelayanan kesehatan tingkat pertama), secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat kedua)
7.      Lembaga pelayanan kesehatan antara lain rawat jalan, institusi, hospice, community based agency.
8.      Yang termasuk jenis pelayanan kesehatan adalah rumah sakit dan puskesmas.
9.      Faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan antara lain ilmu pengetahuan dan teknologi baru, pergeseran nilai masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi serta politik.
10.  Masalah yang muncul dalam pelayanan kesehatan yaitu terkotak-kotaknya pelayanan kesehatan dan berubahnya sifat pelayanan kesehatan,sehingga akan muncul ketergantunggan yang negatif yaitu makin renggangnya hubungan antara dokter dengan pasien serta makin mahalnya biaya kesehatan.
11.  Sistem rujukan meliputi sistem rujukan kesehatan dan sistem rujukan medik.


























0 komentar:

Posting Komentar

Cari Disini