Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 05 Mei 2014

PERILAKU KESEHATAN



A.   DEFINISI PERILAKU KESEHATAN
Pengertian Perilaku
ü  Dari Segi Biologis  Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh karena itu dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan binatang sampai dengan manusia itu berperilaku. Sehingga yang dimaksud dengan Perilaku (Manusia) adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar.
ü  Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus, Perilaku dapat dibedakan menjadi dua :
a)      Perilaku Tertutup (Covert Behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk  terselubung atau tertutup (Covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.(Skiner,1938)
Misalnya : Seorang Ibu hamil tahu pentingnya periksa kehamilan, Seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat menular melalui hubungan seks.
b)      Perilaku Terbuka (Overt Behavior)
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek (practice), yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.(Skiner,1938)
Misalnya : Seorang Ibu memeriksakan kehamilannya atau membawa anaknya ke puskesmas  untuk diimunisasi, Penderita TB Paru minum obat secara teratur.

Pengertian Perilaku Kesehatan
            Perilaku Kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan.(Skiner,1938)


B.KLASIFIKASI PERILAKU KESEHATAN
1)      Perilaku Hidup Sehat
Perilaku Hidup Sehat yaitu perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.(Becker,1979)
                 Perilaku ini mencakup antara lain :
a)      Makan dengan menu seimbang (appropriate Diet).
b)      Olahraga teratur.
c)      Tidak merokok.
d)     Tidak minum-minuman keras dan narkoba.
e)      Istirahat cukup.
f)       Mengendalikan stress.
g)      Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan, misalnya : tidak  berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuaian diri kita dengan lingkungan.
2)      Perilaku Sakit (Illness Behaviour)
Perilaku Sakit ini mencakup respons seseorang terhadap sakit dan penyakit, persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, pengobatan penyakit.(Becker,1979)
3)      Perilaku Peran Sakit (The Sick Role Behavior)
Dari segi Sosiologi, orang sakit (pasien) mempunyai peran yang mencakup hak-hak orang sakit (right) dan kewajiban sebagai orang sakit (obligation). Hak dan kewajiban ini harus diketahui oleh orang sakit sendiri maupun orang lain (terutama keluarganya), yang selanjutnya disebut perilaku peran orang sakit (the sick role).(Becker,1979)
                 Perilaku ini meliputi :
a)      Tindakan untuk memperoleh kesembuhan.
b)      Mengenal/ mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan/penyembuhan penyakit yang layak.
Mengetahui Hak (misalnya hak memperoleh perawatan, memperoleh pelayanan kesehatan) dan kewajiban orang sakit (misalnya memberitahukan penyakitnya kepada orang lain terutama kepada Dokter/Petugas kesehatan, tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain).
 C. Aspek Sosio-Psikologi Perilaku Kesehatan
            Di dalam proses pembentuka atau  perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri.faktor-faktor tersebut antara lain: susunan syaraf pusat, persepsi, motivasi, emosi, dan belajar
ü  Susunan syaraf pusat memegang peranan penting dalam perilaku manusia, karena perilaku merupakan sebuah bentuk perpindahan dari rangsang yang masuk ke rangsang yang dihasilkan.
ü  Persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya.
ü  Aspek psikologis yang mempengaruhi emosi berhubungan erat dangan keadaan jasmani. Sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil keturunan.
ü  Belajar diartikan sebagai suatu perubahan perilaku yang dihasilkan dari praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan.


D.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU   KESEHATAN
a)      Faktor Internal yaitu karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat given atau bawaan. Misalnya : Tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis kelamin.
b)      Faktor Eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik, social, budaya, ekonomi, politik.

E. Model-Model Perilaku Kesehatan
1.      Model Suchman
Adalah menyangkut pola sosial perilaku sakit yang tampak pada cara orang menciri, menemukan, dan melakukan perawatan medis.(Suchman,1965b)
Ada 4 unsur  yang merupakan faktor  utama dalam perilakun sakit, yaitu:
1.      Perilaku sakit
2.      Sukuensinya
3.      Tempat atau ruang lingkup
4.      Variasi perilaku selama tahap-tahap perawatan medis
         
          2.    Model Hochbaum, kasl dan cobb Resenstock
Adalah pada dasarnya model ini terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut:
1.      Kesiapan seseorang untuk melakukan suatu tindakan ditentukan oleh pandangan orang itu terhadap bahaya penyakit tertentu, dan persepsi mereka terhadap kemungkinan akibat (fisik dan sosial) bila terserang penyakit tersebut.
2.      Penelitian seseorang terhadap perilaku kesehatan tertentu, dipandang dari sudut kebaikan dan kemanfaatan (misalnya  perkiraan suyektif mengenai kemungkinan manfaat dari suatu tindakan dalam mengurangi tingkat bahaya dan keparahan). Kemudian dibandingkan dangan persepsi terhadap pengorbanan fisik, uang, dll) yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan tindakan tsb.
3.      Suatu “kunci” untuk melakukan tindakan kesehatan yang tepat harus ada, baik dari sumber internal maupun eksternal. (Resenstock,1974)
          
         3.   Model Febrega
                  Model ini mencoba menyusun dan mengkategorikan langkah-langkah yang dilalui         
              seseorang dalam rangka pengenalan dan respon terhadap penyakit, dangan  
              memusatkan perhatian pada:
   1.     Informasi yang akan dihargai dan dilaksanakan
   2.     Urutan peristiwa dan proses pengendalian keputusan
   3.     Pengurungan variasi dalam proses dan peristiwamedis melalui struktur yang  
           konstan  dan repetitif untuk menjaring informasi yang relefan. (Febrega,1973)

F. Teori Perilaku
Telah dipaparkan di depan bahwa perilaku manusia tidak dapat lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungan dimana individu itu berada.Dalam hal ini ada beberapa teori,di antaranya.

1.Teori Naluri (Instinct Theory)
            Teori ini di kemukakan oleh McDougall sebagai pelopor dari psikologi sosial.Menurut McDougall perilaku itu disebabkan karena insting,dan dia mengajukan suatu daftar insting.Insting merupakan perilaku yang innate,perilaku yang bawaan,dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman.Pendapat ini mendapat  tanggapan yang tajam dari F.Allport yang menerbitkan buku psikologi sosial pa tahun 1924,yang berpendapat bahwa perilaku manusia itu disebabkan karena banyak factor,termasuk orang-orang yang ada di sekitarnya dan perilakunya.

2.Teori Dorongan (Drive Theory)
            Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongan-dorongan atau drive tertentu.Bila organisme itu mempunya kebutuhan,dan organisme ingin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan dalam diri organisme itu.Bila berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhanya,maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari dorongan-dorongan tersebut.Karena itu teori ini menurut Hull juga disebut teori drive reduction.

3.Teori Insentif (Insetive Theory)
            Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organisme itu disebabkan karena adanya insetif.Dengan insentif akan mendorong organisme berbuat atau  negative.Reinforcement positif akan mendorong  organisme dalam berbuat,sedangkan negative akan dapat menghambat dalam organisme dalam berperilaku.Ini berarti bahwa perilaku timbul karena adanya insentif atau reinforcement.

4.Teori Atribusi
            Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang.Teori ini dikemukakan oleh Fritz Heider dan teori menyangkut lapangan psikologi sosial.Pada dasarnya perilaku manusia itu dapat atribusi dapat atribusi internal,tetapi juga dapat atribusi eksternal

G.  Teori  Perubahan Perilaku
Karena perubahan perilaku  merupakan tujuan dari pendidikan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program-program kesehatan lainnya.Banyak Teori tentang perubahan perilaku ini,antara lain di uraikan di bawah ini.

1.Teori Stimulus Organisme (S-O-R)
            Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung pada kualitas rangsang (stimulus)yang berkomuniksi dengan organisme.Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources),misalnya kredibilitas,kepemimpinan,gaya berbicara,sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang,kelompok,atau masyarakat.

            Hosland,et al (1953)mengatakan bahwa perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar yang menggambarkan pada individu yng terdiri atas:
a)Stimulus (rangsang) yang di berikan kepada organisme dapat di terima atau ditolak.
b)Apabila stimulus udah mendapatkan perhatian dari organisme (diterima) maka ia                                                                                mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.
c)Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah di terimanya (bersikap).
d)Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku).

2.Teori Festinger (Dissonance Theory)
            Teori dissonance (Cognitive dissonance theory)di ajukan oleh Festinger (1957) ini telah banyak pengaruhnya dalam psikologi social.Teori ini sama dengan konsep imbalance (tidak seimbang).Hal ini berarti bahwa keadaan cognitive dissonance merupakan ketidak seimbangan psikologis yang diliputi oleh ketegangan diri yang berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali.Apabila terjadi keseimbangan dalam diri individu,maka sudah terjadi ketegangan diri lagi,dan keadan ini di sebut consonance (keseimbangan).

            Dissonance (ketidakseimbangan) terjadi karena dalam diri individu terdapat dua elemen kognisi yang saling bertentangan.Yang di maksud elemen kognisi adalah pengetahuan,pendapat,atau keyakinan.

3.Teori Fungsi
            Teori berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung kepada kebutuhan.Menurut Katz(1960)perilaku dilatarbelakangi oleh kebutuhan individu yang bersangkutan. Katz berasumsi bahwa perilaku memiliki fungsi instrumental,artinya dapat berfungsi dan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan.




H . Batasan Perilaku Kesehatan
Dari batasan ini perilaku kesehatan dapat diklasifikan menjadi 3 kelompok:
1. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan (health maintenance)
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh sebab itu perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari 3 aspek :
a. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sakit.
c. Perilaku gizi (makanan dan minuman).

2. Perilaku Pencarian dan Penggunaan Sistem atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau Sering disebut Perilaku Pencarian pengobatan (Health Seeking Behavior).
Adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke luar negeri.

3. Perilaku Kesehatan Lingkungan
Adalah bagaimana seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya dan bagaimana, sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya.

I.                  Perubahan Perilaku Dan Indikatornya
Perubahan atau adopsi perilaku baru adalah suatu proses yang kopmpleks dan memerlukan wakatu yang relatif cukup lama. Secara teori perubahan perilaku atau seseorang menerima atau mengadopsi perilaku dalam kehidupannya melalui 3 tahap.

1.  Pengetahuan
Sebelum seseorang mengadopsi perilaku (berperilaku baru) , ia harus tahu terlebih dahulu apa arti atau  manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya.  Tingkat pengetahuan atau kesedaran seseorang terhadap kesehatan, dapat dikelompokan menjadi :
a)      Pengetahuan tentang sakit dan penyakit meliputi:
ü  Penyebab penyakit
ü  Gejala atau tanda – tanda penyakit
ü  Bagaimana cara pengobatan, atau kemana mencari pengobatan
ü  Bagaiman cara  penularannya
ü  Bagaimana cara pencegahannya termasuk imunisasi,dan sebagainya.

b)      Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat, meliputi:
ü  Jenis-jenis makanan yang bergizi
ü  Manfaat makanan  yang bergizi
ü  Pentingnya olahraga bagi kesehatan
ü  Penyakit-penyakit atau bahaya merokok, minum  minuman keras, narkoba, dan sebagainya.
c)      Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan
ü       Manfaat air bersih
ü       Cara-cara pembuangan sampah yang sehat, termasuk pembuangan sampah yang         
ü       Manfaat pencahayaan dan penerangan rumah yang sehat
ü       Akibat polusi (polusi air,udara,dan tanah) bagi kesehatan, dan sebagainya.
2. Sikap
Telah diuraikan diatas bahwa sikap adalah penilaian (bias berupa pendapat) seseorang terhadap stimulasi atau objek (dalam hal ini adlah masalah kesehatan , termasuk penyakit), setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek proses selanjutnya akan menilai atau  bersikap terhadap stimulus atu objek kesehatah tersebuht. Oleh sebab itu indikator untuk sikap kesehatan juga sejalan dengan pengetahuan kesehatan seperti diatas yakni:
a.       Sikap terhadap sakit dan pennyakit
Adalah bagaimanapenilaian atau pendapat seseorang terhadap: gejala atau tanda-tanda penyakit., pennyebab penyakit, cara penularan penyakit,cara pencegahan penyakit dan sebagainya.
b.      Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat
Adalah penelitian atau pendapat seseorang terhadap cara-cara memelihara
Dan cara-cara (berpeliraku ) hidup sehat. Denagan perkataan lain pendapat atau penilaiaan terhadap makanan, minuman, olahraga, relaksasi (istirahat) atau istirhat cukup, dan sebagainya bagi kesehatannya.
c.       Sikap terhadap perilaku lingkungan
Adalah pendapat atau penilaian seseorang terhadap linkungan dan pengaruhnnya terhadap kesehatan. Misalnya pendapat atau penelitian terhadap air bersih, pembuangan ilmiah, polusi, dan sebagiannya.

3. Praktek Atau Tindakan (Practice)
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau obyek kegiatan, kemudian  mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui atau disikapinya ( dinilai baik ). Inilah yang disebut inilah yang disebut praktek (practice) kesehatan, atau dapat juga dikataktan perilaku kesehatan (overt behavior). Oleh sebab itu indicator praktek kesehatan ini juga mencangkup hal-hal tersebut diatas, yakni .
a.       Tindakan (praktek) sehubungan dengan penyakit
Tindakan atau perilaku ini mencakup : a) pencegahan penyakit, mengiminisasi anaknya, melakukan pengurasan bak mandi seminggu sekali, menggunakan maskerpada waktu kerja di tempat yang brdebu, dan sebagainya, dan b) penyembuhan penyakit, misalnya: minum obat sesuai petunjuk dokter, melakukan anjuran-anjuran dokter, berobat kepasilitas kesehatan yang tepat, dan sebagainya.
b.      Tindakan(praktek) pemeliharaan dan peni peningkatan kesehatan
Tindakan atau perilaku ini mencakup antara lain: menkonsumsi makan dengan gizi seimbang , melakukan olahraga secara teratur, tidak merokok, tidak minum-minuman keras dan narkoba, dan sebagainya.
c.       Tindakan ( praktek ) kesehatan lingkungan
Perilaku ini antara lain mencangkup : membuang air besar dijamban (WC), membuang sampah ditempat sampah, menggunakan air bersih untuk mandi, cuci, masak dan sebagainya.

4. Perubahan Alamiah (Natural Change)
        Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian brubahan itu disebabakan karena kejadian ilmiah apabila dalam masarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik atau social budaya dan ekonomi, maka angoita-angota masarakat didalamnya akan mengalami perubahan. Misalnya, buani apabila sakit kepala (pusing) membuat ramuan daun-daunan yang ada di kebunnya. Tetapi karena perubahan kebutuhan hidup, daun-daunan untuk obat diganti dengan tanaman untuk obat. Maka ketika ia sakit dengan tidak berpikir panjang lebar lagi buani mengganti minum jamu buatan pabrik yang dapat di beli diwarung.



5. Perubahan Terencana (Planned Change)
     Perubahan perilaku ini terjadi karena memeng direncanakan oleh subyek. Misalnya, pak anwar adalah perokok berat. Karena pada suatu saat ia terserang batuk-batuk yang sangat menggangu, maka ia memutuskan untuk mengurangi rokok sedikit demi sedikit, dan akhirnya ia berhenti merokok sama sekali.

6. Kesediaan Untuk Berubah (Reddines To Change)
Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan didalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut       ( berubah perilakunya), dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk  menerima menerima inofasi atau inovasi atau perubahan tersebut (berubah perilakunya) dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. Hal ini disebabkan orang mempunyai kesediaan untuk berubah (reddines to change) yang berbeda-beda.Setiap orang didalam suatu masarakat mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbebda-beda, meskipun kondisinya sama.


J. Variabel Kendala Perilakum Kesehatan
Variabel kendala ialah variable yang merintangi orang yang telah termotivasi untuk melakukan suatu perilaku kesehatan. Kendala biasa terjadi secara internal seperti kekurangan pengetahuan tentang perilaku sehat, atau ketakutan untuk melakukan tindakan tertentu
( misalnya, kecemasan terhadap rasa sakit pada waktu pengeboran gigi untuk di tambal)
atau secara eksternal misalnya karena kekurangan sumber daya ( seperti uang, waktu atau dokter yang diperlukan).( Antonovsky dan Kats 1970).




0 komentar:

Posting Komentar

Cari Disini